Sementara, Sekretaris Daerah M. Juaini Taofik yang juga hadir pada acara tersebut mengimbau agar peserta menghargai local wisdom (kearifan lokal) yang berlaku di daerah Lotim. Ia mencontohkan pengguna sapaan dengan menghindari penggunaan kata ‘kamu’ kepada masyarakat setempat.
“Gunakan kata ‘plungguh’, sebab itu merupakan sebutan tertinggi jika berkomunikasi dengan lawan bicara juga kearifan lokal lainnya yang ada di empat kecamatan yang menjadi lokasi kegiatan Latsitarda, salah satunya kecamatan Sambelia bahwa di Sambelia seringkali diadakan kegiatan bersih-bersih tempat ibadah, itu artinya menunjukkan simbol kerukunan umat beragama. Karena di Lotim ini toleransi umat beragamanya sangat bagus” ujarnya.
Pun pada kesempatan itu Dandim 1615 Lombok Timur Letkol Inf. Amin M. Said dan Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono berkesempatan menyampaikan situasi dan kondisi Lombok Timur kepada para taruna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Latsitarda yang akan berlangsung hingga Juni mendatang itu diisi dengan kegiatan fisik dan non fisik berupa pembinaan promosi, tentang akademik dan sosialisasi kepada anak-anak muda. Juga terkait dengan bagaimana hidup di era sekarang, cara bermedia sosial dengan baik dan tidak melanggar norma-norma, serta men take down ketika ada berita-berita yang bisa menimbulkan potensi gangguan keamanan. (Citra)
Halaman : 1 2






