Halontb.com – Saat aparat kepolisian tiba-tiba mendatangi Wisma NTB di Jakarta pada Sabtu sore, 29 Maret 2025, suasana sempat menegang. Sebuah informasi yang menyebut adanya tamu terkait kasus narkoba membuat fasilitas penginapan milik Pemerintah Provinsi NTB itu jadi sasaran pemeriksaan. Namun yang terjadi kemudian justru menampilkan sisi lain dari sebuah institusi publik yang tegas, bersih, dan kooperatif dalam menghadapi situasi penuh tekanan.
Kepala Badan Penghubung NTB, Sofyan, menceritakan bahwa aparat datang setelah menerima informasi dari seseorang berinisial L.A., yang mengaku mengenal seorang pria berinisial H. sebagai terduga pengguna narkotika. H. disebut sedang menginap di Wisma NTB.
Tanpa menyembunyikan apapun, pihak wisma langsung mengarahkan aparat ke kamar yang dimaksud. “Kami mendampingi seluruh proses. Tidak ada penolakan, tidak ada drama. Kami ingin aparat melihat langsung bahwa kami tak punya apa pun untuk disembunyikan,” kata Sofyan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat kamar diperiksa, pria berinisial H. ternyata tidak berada di lokasi. Petugas yang berjaga mendampingi proses hingga selesai. Hasil pemeriksaan pun mengejutkan: ruangan bersih total, tak ada satu pun barang bukti narkoba, alat hisap, atau pun benda mencurigakan.
“Semua berjalan lancar. Tidak ditemukan pelanggaran apa pun. Kami bersyukur karena ini sekaligus membuktikan bahwa Wisma NTB memang dikelola secara profesional,” tambahnya.
Aparat kemudian meninggalkan lokasi dengan meninggalkan pesan untuk melapor jika H. kembali ke wisma. Pihak wisma pun mencatat nomor resmi untuk mempermudah koordinasi.
Sofyan juga mengingatkan pentingnya menjaga marwah institusi publik agar tidak terjebak dalam stigma.
“Wisma NTB adalah tempat yang kami rawat dengan hati. Ini bukan sekadar penginapan, tapi simbol pelayanan pemerintah daerah kepada warganya yang berjuang di luar daerah,” tegasnya.
Lebih jauh, ia meminta publik untuk tidak buru-buru menghakimi sebelum ada kejelasan hukum. Prinsip praduga tak bersalah, menurutnya, harus dijaga bersama demi keadilan.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bahwa transparansi dan kejujuran dalam pelayanan publik akan selalu jadi benteng kuat menghadapi tuduhan apa pun. Dan Wisma NTB telah menunjukkan itu: bersih, terbuka, dan siap bekerjasama demi kebenaran.