Halontb.com – Ramainya keluhan pelanggan soal tagihan listrik yang melonjak usai Lebaran ditanggapi serius oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB). Lewat pernyataan resminya, PLN memastikan bahwa tarif listrik tetap, dan tidak ada penyesuaian harga pasca-Ramadan maupun Idulfitri 1446 H.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, mengungkapkan bahwa lonjakan tagihan yang dialami sebagian pelanggan lebih disebabkan oleh meningkatnya konsumsi listrik selama momen spesial tersebut. “Kami tegaskan, tarif tidak naik. Yang naik adalah pemakaian, dan itu tercermin dalam tagihan,” ujar Sudjarwo.
Selama bulan Ramadan, aktivitas masyarakat cenderung bergeser ke malam hari. Dari bangun sahur hingga ibadah tarawih, membuat konsumsi listrik meningkat, terutama pada sektor penerangan dan penggunaan alat-alat rumah tangga seperti rice cooker, AC, kipas angin, hingga pemanas air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berdasarkan catatan kami, wilayah seperti Mataram, Lombok Timur, dan Sumbawa mengalami peningkatan signifikan. Fenomena ini juga terjadi di seluruh Indonesia. Bahkan di NTB, lonjakan konsumsi tertinggi tercatat di rumah tangga dan tempat ibadah,” tambahnya.
Peningkatan konsumsi semakin terasa karena adanya libur panjang dan cuti bersama nasional. Banyak keluarga yang memilih berkegiatan di rumah, menyalakan AC sepanjang hari, menonton televisi, hingga menggunakan peralatan dapur lebih intensif dari biasanya.
Untuk merespons kondisi ini, PLN mengedepankan transparansi melalui layanan digital berbasis aplikasi PLN Mobile. Pelanggan dapat memantau pemakaian listrik mereka secara real time, baik untuk pengguna prabayar maupun pascabayar. Fitur unggulan seperti Swacam memungkinkan pelanggan mencatat angka meteran secara mandiri dan mengetahui estimasi tagihan lebih awal.
“PLN Mobile bukan hanya alat pemantau, tapi juga platform edukasi. Di sana pelanggan bisa belajar mengenali pola pemakaian listrik mereka dan mulai mengelolanya dengan lebih bijak,” jelas Sudjarwo.
PLN UIW NTB juga terus mengedukasi masyarakat bahwa kenaikan tagihan bukanlah indikasi tarif yang dinaikkan secara diam-diam. “Kenaikan tagihan bisa dicek sendiri, datanya bisa dilihat. Ini bukan soal tarif, tapi soal konsumsi,” tegasnya.
PLN berharap masyarakat NTB makin cerdas dalam menggunakan energi dan aktif memanfaatkan teknologi digital yang tersedia. “Mari jaga pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan dengan menjadi pengguna energi yang bijak dan bertanggung jawab,” pungkas Sudjarwo.






