Halontb.com – Suasana haru bercampur bahagia terasa di Pelabuhan Lembar, Kamis (11/9). Sebuah acara syukuran sederhana menandai selesainya proses docking KMP Roditha, salah satu kapal ferry andalan lintasan Lembar–Padangbai. Tidak hanya kembali beroperasi, kapal ini hadir dengan wajah baru setelah menjalani perawatan intensif selama sebulan penuh.
Docking bukan sekadar kewajiban tahunan, tetapi juga “ruang perawatan” penting bagi setiap kapal. Menurut General Manager ASDP Lembar, Agus Djoko Triyanto, docking KMP Roditha kali ini memakan waktu hingga 30 hari karena banyaknya item yang diperbaiki. “Roditha kini seperti kapal yang baru lahir. Dari ruang mesin, anjungan, hingga kursi penumpang kami perbarui. Sebanyak 78 kursi baru telah dipasang, dan sisanya kami siapkan area lesehan atau tatami untuk penumpang,” jelasnya.
Selain kenyamanan, aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Kapasitas penumpang mencapai 390 orang, dengan perangkat keselamatan terbaru seperti pelampung dan ILR yang sudah diganti. Perubahan ini memastikan KMP Roditha lebih siap menghadapi padatnya aktivitas penyeberangan, terutama menjelang event internasional MotoGP Mandalika yang sebentar lagi digelar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya soal teknis, acara syukuran juga diisi dengan doa bersama anak yatim. ASDP Lembar ingin menunjukkan bahwa perbaikan kapal bukan sekadar fisik, tetapi juga dibarengi dengan doa dan rasa syukur. “Harapan kami, pelayanan kapal Roditha selalu lancar, aman, dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” tutur Agus.
Saat ini, ASDP Lembar memiliki 24 armada, dengan tiga di antaranya masih dalam proses docking. Sebanyak 21 kapal siap mengangkut penumpang dan barang, menjadi tulang punggung transportasi laut di Lombok. Sinergi bersama stakeholder seperti KP3 dan instansi terkait pun terus diperkuat demi kelancaran operasional.
Kembalinya KMP Roditha tak hanya menambah kapasitas angkut, tetapi juga menghadirkan semangat baru dalam pelayanan transportasi laut. Dengan wajah barunya, kapal ini siap mengarungi lautan, menghubungkan pulau, dan mendukung geliat ekonomi serta pariwisata NTB.