Halontb.com – Ramadan bukan hanya momen spiritual bagi umat Muslim, tetapi juga periode dengan perubahan besar dalam pola konsumsi energi. Dalam pekan pertama bulan suci ini, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB mencatat lonjakan penggunaan listrik hingga 14% dibandingkan hari biasa. Peningkatan ini dipicu oleh meningkatnya penggunaan perangkat elektronik, seperti pendingin ruangan, lampu, dan peralatan masak yang lebih sering digunakan saat sahur dan berbuka puasa.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipatif untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil. “Kami telah memetakan potensi lonjakan beban listrik di berbagai wilayah dan menyiapkan strategi agar suplai tetap terjaga. Ribuan personel dan peralatan telah disiagakan untuk memastikan respons cepat jika terjadi gangguan,” jelasnya.
Data PLN menunjukkan bahwa lonjakan konsumsi listrik terbesar terjadi di malam hari, terutama pada jam-jam setelah berbuka hingga sahur. Beban listrik di sistem Lombok meningkat dari 313 MW menjadi 336 MW, sementara di sistem Tambora naik dari 132 MW menjadi 139 MW. Kenaikan ini diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir Ramadan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, PLN telah mengoptimalkan kinerja pembangkit listrik dan memastikan cadangan daya mencukupi. Selain itu, pemantauan jaringan listrik dilakukan secara berkala guna menghindari potensi gangguan yang dapat mengganggu kenyamanan pelanggan.
PLN juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan listrik, terutama pada jam-jam puncak. “Penggunaan listrik yang efisien tidak hanya membantu menjaga stabilitas pasokan, tetapi juga mengurangi risiko gangguan,” tambah Sudjarwo.
Sebagai solusi digital, PLN mengajak pelanggan untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile, yang memungkinkan pelanggan mengakses layanan kelistrikan dengan lebih mudah. “Dengan aplikasi ini, pelanggan bisa mengajukan permohonan layanan, membayar tagihan, hingga mendapatkan informasi pemadaman secara real-time,” ungkapnya.
PLN berkomitmen untuk memastikan listrik tetap andal sepanjang Ramadan, mendukung masyarakat agar dapat menjalankan ibadah dengan nyaman. “Kami bekerja maksimal agar pasokan listrik tetap stabil, memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari dengan lancar,” pungkas Sudjarwo.