Halontb.com – Di ajang sekelas MotoGP, kegagalan bukan hanya ketika motor keluar jalur, tapi juga ketika layar televisi mendadak hitam. Inilah yang coba dicegah PLN melalui simulasi zero down time di TV Compound Sirkuit Mandalika, empat hari sebelum balapan bergulir.
TV Compound adalah pusat kendali penyiaran, tempat ribuan sinyal visual diproses sebelum dikirim ke ratusan stasiun televisi dunia. Dalam dunia penyiaran, listrik adalah harga mati tanpa pasokan stabil, jutaan penonton akan kehilangan tayangan, dan nama Indonesia bisa tercoreng di panggung global.
Mengantisipasi itu, PLN melakukan uji coba perpindahan sumber listrik utama ke cadangan dengan sistem Automatic Transfer Switch (ATS) dan Uninterruptible Power Supply (UPS). Lebih jauh, PLN juga menyiapkan simulasi skenario terburuk, jika terjadi padam mendadak, seberapa cepat listrik bisa kembali menyala tanpa mengganggu tayangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“TV Compound kami anggap titik paling kritis. Kami tidak ingin ada satu detik pun kehilangan siaran. Karena itu, sistem berlapis dan uji coba berulang adalah kunci,” kata General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti.
PLN bahkan menempatkan puluhan teknisi yang akan berjaga non-stop 24 jam selama perhelatan berlangsung. Keandalan listrik bukan hanya janji, tetapi komitmen nyata yang harus dibuktikan di lapangan.
Dorna Sports, organisasi pemegang lisensi MotoGP, mengapresiasi langkah PLN ini. Mereka menegaskan, keandalan listrik adalah pondasi mutlak dari sebuah ajang olahraga global.
MotoGP Mandalika 2025 yang berlangsung 3–5 Oktober mendatang akan menjadi ujian besar. Bagi PLN, taruhannya bukan sekadar pasokan energi, tetapi juga kehormatan bangsa. Sebab di mata dunia, satu kedipan listrik sama artinya dengan reputasi yang dipertaruhkan.