PLN Nyalakan Harapan di Desa Jenggik Lewat Sekolah Inklusif untuk Anak dan Lansia

- Wartawan

Selasa, 15 Juli 2025 - 04:51 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para lansia di Desa Jenggik mengikuti pelatihan keterampilan membatik daun sebagai bagian dari program pembelajaran lintas generasi di Eco School Lentera yang didukung PLN.  (Foto: Dok. PLN)

Para lansia di Desa Jenggik mengikuti pelatihan keterampilan membatik daun sebagai bagian dari program pembelajaran lintas generasi di Eco School Lentera yang didukung PLN. (Foto: Dok. PLN)

Halontb.com – Di Desa Jenggik, Kecamatan Terara, hadir sebuah terobosan pendidikan yang tak hanya menyatukan lintas usia, tapi juga lintas makna. Eco School Lentera Intergeneration, sebuah sekolah komunitas hasil kolaborasi sosial berbagai pihak, menjadi pionir ruang belajar inklusif yang kini menjadi rumah kedua bagi lebih dari 300 jiwa. PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (PLN UIW NTB) berada di garda depan mewujudkan impian ini melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Tak hanya mengalirkan listrik, PLN membangun infrastruktur pendidikan yang ramah lansia dan anak-anak, memberikan mesin jahit untuk pelatihan keterampilan, serta mendukung berbagai kegiatan yang menumbuhkan rasa percaya diri dan produktivitas komunitas. Energi yang dialirkan ke sekolah ini bukan sekadar voltase dan watt, tapi energi yang menyala dalam bentuk senyum, tawa, dan semangat hidup baru.

“Ketika listrik menggerakkan mesin jahit yang dipakai lansia, atau menyalakan lampu di ruang belajar anak-anak, di situlah nilai dari energi sesungguhnya. PLN ingin menjadi bagian dari kehidupan yang lebih bermakna,” ujar General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sekolah ini, aktivitas tak pernah berhenti. Lansia yang dulu hanya tinggal di rumah, kini aktif menjahit, ikut kelas kesehatan, hingga meramaikan Festival Lansia. Anak-anak usia dini belajar dengan metode yang penuh kasih dan interaktif, sementara para kader komunitas digembleng dengan pelatihan kepemimpinan, komunikasi efektif, dan tanggap darurat.

Bagi Papuq Odah, salah satu lansia peserta pelatihan, sekolah ini adalah ruang hidup baru. “Saya bahagia bisa belajar meskipun sudah tua. Saya merasa dihargai dan punya kegiatan. Ini rumah kedua bagi saya,” katanya lirih.

Latar belakang pendirian Eco School Lentera tak lepas dari keinginan untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam satu ruang inklusif. Lombok Eco International Connection menjadi motor utama penyusunan kurikulum, bersama Komunitas Rumah Senja yang mengorganisir kegiatan lansia. Dukungan juga datang dari pemerintah daerah dan lembaga-lembaga sosial lainnya.

Eco School Lentera adalah lanjutan dari model sukses Eco School Amani di Lombok Barat, yang dibangun PLN pada akhir 2022 dengan fokus pada pemberdayaan disabilitas. Kini, dengan sasaran lansia dan anak-anak, PLN menunjukkan bahwa konsep eco education bisa dikembangkan dengan adaptasi lokal dan kolaborasi lintas pihak.

PLN tak hanya membangun jaringan listrik, tapi juga jaringan kehidupan. Dalam setiap proyek sosialnya, PLN menempatkan kepedulian sebagai energi utama. Lentera Intergeneration hanyalah salah satu bukti bahwa cahaya sejati bukan berasal dari lampu, tapi dari harapan yang terus menyala.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Waktu Mepet, Satker PJN I NTB Pastikan Proyek IJD Puluhan Miliar Tuntas dan Tepat Sasaran
Dari Lombok untuk Indonesia: ICATEI 2025 Dorong Transisi Energi Bersih dan Berkelanjutan
Jalan Pesanggrahan–Kumbak Dibangun, Petani Lombok Barat Sambut Harapan Baru
Akses Ekonomi dan Wisata Lombok Timur Siap Terdongkrak, Tiga Proyek IJD Segera Dikebut
PLN Jaga Wajah Indonesia di Mata Dunia Lewat Keandalan Listrik MotoGP Mandalika 2025
PLN UIW NTB Tegaskan Komitmen Transisi Energi Melalui PLTS Sengkol
Dari Santong ke Masa Depan: PLN Pacu Akselerasi Energi Terbarukan di NTB
Bank NTB Syariah Buktikan Daya Saing, Catat Miliaran Transaksi di Ajang Literasi Keuangan

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru