Sementara itu, Branch Manager Bank NTB Syariah Cabang Surabaya, Eka Meidia Wijawa mengatakan, tidak hanya pembiayaan, konsorsium PT. AWRM juga menempatkan dananya dalam bentuk giro hingga puluhan miliar. Pastinya Bank NTB Syariah sangat diuntungkan, selain penempatan dana, juga mendapatkan laba bagus dari pembiayaan proyek-proyek besar yang dijalankan oleh pengusaha kontraktor di Jawa Timur.
“Dari project saja hampir Rp65 miliar dana pihak ketiga. Artinya sangat membantu performance Bank NTB Syariah Cabang Surabaya. Pembayaran proyek yang cair itu masuknya ke rekening Bank NTB Syariah,” sebutnya.
Lebih lanjut Eka menyebutkan, bahwas ecara umum sejak terbitnya izin produk pembiayaan tahun 2019, Bank NTB Syariah leading pada tahun 2020, di mana pembiayaan yang dikucurkan pada 2020 sebesar Rp4,2 miliar, tumbuh menjadi Rp27,9 miliar dan 2021. Kemudian tumbuh menjadi Rp90,9 miliar tahun 2022. Dan pada tahun 2023 pembiayaan tumbuh menjadi Rp156,75 miliar. Laba bank juga tumbuh sangat menggembirakan, di mana tahun 2022 sebesar Rp610 juta, naik menjadi Rp5,59 miliar atau sebesar 916 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, asset pada tahun 2020 sebesar Rp87,4 miliar menjadi Rp492,52 miliar. Tak kalah menggembirakan di Bank NTB Syariah Cabang Surabaya, selama empat tahun pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) dari seluruh pembiayaan yang disalurkan nol persen.
“Sebagian besar atau 90 persen pembiayaan yang disalurkan kepada konstruksi, sisanya adalah pembiayaan konsumtif, seperti pembiayaan perumahan, kendaraan, dan lainnya,” tutup Eka.
Editor: Dewa Reza






