Home / NTB

Pesisir Mataram di Bawah Ancaman Senyap, BNN Kota Mataram Bergerak dengan Strategi Terpadu

- Wartawan

Jumat, 4 Juli 2025 - 02:08 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BNN Kota Mataram bersama camat dan lurah se-Kecamatan Ampenan membahas strategi intervensi narkoba di wilayah pesisir yang masuk zona merah. (Foto: Istimewa)

BNN Kota Mataram bersama camat dan lurah se-Kecamatan Ampenan membahas strategi intervensi narkoba di wilayah pesisir yang masuk zona merah. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Di balik pesona garis pantai dan geliat aktivitas nelayan, kawasan pesisir Kota Mataram ternyata menyimpan potensi ancaman serius: peredaran narkoba yang kian mengkhawatirkan. Fakta ini terungkap dari hasil pemetaan BNN Kota Mataram yang menunjuk tiga kelurahan di Kecamatan Ampenan Penan, Taman Sari, dan Pelembak sebagai zona merah yang membutuhkan penanganan cepat dan strategis.

Merespons situasi tersebut, BNN Kota Mataram menggelar rapat koordinasi lintas sektor yang melibatkan Camat Ampenan, Muzzakir Walad, S.STP, serta seluruh lurah se-Kecamatan Ampenan. Bertempat di Kantor BNN Kota Mataram, pertemuan ini dipimpin langsung oleh Yuanita Amelia Sari, S.E., M.Si., Kepala BNNK Mataram, dan menghasilkan serangkaian rencana aksi terstruktur.

“Intervensi kawasan pesisir harus menyentuh akar permasalahan. Kami tidak ingin sekadar melakukan razia, tetapi juga membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat agar mereka ikut menjaga lingkungan dari ancaman narkoba,” tegas Yuanita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Langkah yang akan dilakukan BNN mencakup pembentukan Satgas Anti-Narkoba di tingkat kelurahan, pembuatan regulasi pendukung untuk memberi legitimasi program, dan pelaksanaan razia malam hari yang akan menyasar titik-titik aktivitas mencurigakan, dilengkapi dengan tes urine dan skrining HIV.

Sebagai penguat gerakan sosial, BNN Kota Mataram juga akan menyebar 55 banner edukatif di wilayah rawan. Tidak hanya itu, layanan Klinik Keliling BERSINAR akan menyentuh masyarakat pesisir yang memiliki risiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba.

Inovasi lain yang diusung meliputi pendataan penghuni kos-kosan dan pondok, serta penguatan kapasitas ibu-ibu PKK untuk menjadi agen deteksi dini di lingkup keluarga.

Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan aparat pemerintahan lokal, intervensi berbasis kawasan ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam upaya membebaskan Mataram, khususnya wilayah pesisir, dari bayang-bayang peredaran narkoba.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Uang Masuk Jadi Tiket Kerja ? Bupati Lombok Barat: Laporkan, Jangan Diam !
Dapur Gizi Montong Are 2 Kembali Beroperasi, Yayasan Agniya dan SPPG Sepakat Akhiri Polemik
Kisruh Penutupan SPPG Montong Are 2: Kepala SPPG Sebut Anggaran Belum Turun, Yayasan Agniya Bantah Saldo Masih Rp297 Juta
Kursi Roda Bicara Lebih Lantang dari Janji: Dinsos Lobar Buktikan Aksi, Bukan Retorika
Kejari Mataram Hadir di Sekolah: Bangun Kesadaran Hukum Siswa Lewat Upacara dan Program “Jaksa Menjawab”
Pembangunan Inklusif NTB: Dari Irigasi hingga Samota, Pemerintah Tancap Gas Wujudkan Akses Merata
RSUD KLU Roboh di Tengah Gelombang Aksi: Direktur Mundur, Rakyat Menolak ‘Tambal Sulam’ Sistem Bobrok
Semarak Hultah akbar ke-90 NWDI di Anjani: Dari Jalan Sehat, Marathon, Pawai Sepeda Motor, Pawai Alegoris hingga Do’a untuk Bangsa

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 14:03 WITA

Ketika Tanah Negara ‘Disulap’ Jadi Milik Pribadi: Praperadilan Mantan Pejabat BPN Ambruk di Mataram

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:25 WITA

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:45 WITA

Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Berita Terbaru