Home / NTB

Kloter 11 JCH Tiba Lebih Awal, Persiapan dan Pesan Kepala Kanwil Kemenag NTB

- Wartawan

Sabtu, 25 Mei 2024 - 13:50 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kloter 11 gelombang kedua Jamaah Calon Haji dari Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara tiba di asrama haji. (Foto: istimewa)

Kloter 11 gelombang kedua Jamaah Calon Haji dari Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara tiba di asrama haji. (Foto: istimewa)

Halontb.com – Pada hari Jumat, 24 Mei 2024, Kloter 11 dari gelombang kedua Jamaah Calon Haji (JCH) yang berasal dari Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Utara telah tiba di asrama haji. Jamaah dari Kabupaten Lombok Utara tiba lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan, diikuti oleh jamaah dari Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur.

Para jamaah menjalani serangkaian kegiatan penting, termasuk pemeriksaan kesehatan, penyerahan Kokarda, SPMA, gelang haji, living cost, dan paspor. Setelah itu, mereka diantar ke kamar untuk beristirahat oleh petugas haji.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, H. Zamroni Aziz, menyampaikan pesan penting kepada para jamaah mengenai penggunaan Bus Shalawat selama di Tanah Suci. “Untuk menghindari kepadatan antrian di halte terminal, jamaah agar menyesuaikan waktu keberangkatan maupun waktu kepulangan dari Masjidil Haram,” ungkap H. Zamroni Aziz. Ia menekankan pentingnya berangkat lebih awal dari hotel, sekitar 1-2 jam sebelum waktu sholat, dan pulang lebih lambat, sekitar 30-60 menit setelah sholat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jumlah jamaah Kloter 11 mencapai 387 orang, terdiri dari 209 pria (54.0%) dan 178 wanita (46.0%). Jamaah dari Kabupaten Lombok Timur berjumlah 206 orang (53.2%), dari Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 87 orang (22.5%), dan dari Kabupaten Lombok Utara sebanyak 94 orang (24.3%).

Keberangkatan Kloter 11 dijadwalkan pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, pukul 20:15 WITA, dengan penerbangan Lombok-Jeddah menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA5111, tipe 777-300R.

Dari sisi demografis, jamaah tertua adalah Rumijah Muhamat Abdullah, 95 tahun, dari Dusun Karang Bedil, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Jamaah termuda adalah Muhammad Rifqi Khuzaefa, 19 tahun, dari Dusun Gili Trawangan, Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.

Jumlah jamaah lanjut usia (lansia) sebanyak 88 orang (22.7%), dengan jamaah pria 45 orang dan wanita 43 orang. Jamaah lansia asal Kabupaten Lombok Timur berjumlah 44 orang (50%), dari Kabupaten Lombok Tengah 21 orang (23.9%), dan dari Kabupaten Lombok Utara 23 orang (26.1%).

Selain itu, terdapat 253 jamaah yang dikategorikan sebagai resiko tinggi (risti), terdiri dari 133 pria dan 120 wanita (65.4%). Dari jumlah tersebut, 132 jamaah berasal dari Kabupaten Lombok Timur (52.2%), 62 jamaah dari Kabupaten Lombok Tengah (24.5%), dan 59 jamaah dari Kabupaten Lombok Utara (23.3%). Terdapat juga 6 jamaah pengguna kursi roda.

Semoga seluruh jamaah diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah haji, serta kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa haji yang mabrur.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kejari Mataram Hadir di Sekolah: Bangun Kesadaran Hukum Siswa Lewat Upacara dan Program “Jaksa Menjawab”
Pembangunan Inklusif NTB: Dari Irigasi hingga Samota, Pemerintah Tancap Gas Wujudkan Akses Merata
RSUD KLU Roboh di Tengah Gelombang Aksi: Direktur Mundur, Rakyat Menolak ‘Tambal Sulam’ Sistem Bobrok
Semarak Hultah akbar ke-90 NWDI di Anjani: Dari Jalan Sehat, Marathon, Pawai Sepeda Motor, Pawai Alegoris hingga Do’a untuk Bangsa
Pemuda Pancasila NTB Teguhkan Dukungan untuk Yapto: Empat Dekade Kiprah, Satu Semangat Pancasila
Meriah! Hultah NWDI ke-90 Hadirkan Jalan Sehat di Mataram dengan Doorprize 5 Paket Umrah
Akses Ekonomi hingga Sekolah Lebih Lancar, Dua Ruas Jalan NTB Mulai Dibenahi
Peran Strategis Imigrasi Mataram di Balik Launching Desa Migran Emas dan Lounge PMI di NTB

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru