Halontb.com – Pascabanjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, pemulihan tidak hanya diukur dari surutnya air, tetapi dari seberapa cepat dan aman layanan publik kembali berfungsi. Inilah yang menjadi fokus utama PLN saat mengerahkan relawan dan pimpinan perusahaan turun langsung ke lapangan.
Peninjauan dilakukan secara simultan di beberapa daerah, mulai dari Aceh Tamiang, Kota Langsa, hingga Takengon. Setiap fasilitas publik yang sebelumnya terendam banjir diperiksa secara detail, terutama pada bagian instalasi listrik yang berpotensi menimbulkan bahaya jika tidak ditangani dengan tepat.
Pendekatan kehati-hatian menjadi prinsip utama. Listrik hanya dialirkan kembali setelah dipastikan tidak ada genangan dan seluruh sistem berada dalam kondisi aman. Proses ini memang memerlukan waktu, namun dinilai jauh lebih penting demi keselamatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di luar aspek teknis, kehadiran PLN juga membawa bantuan nyata bagi warga. Distribusi air bersih, peralatan kebersihan, hingga perlengkapan ibadah menjadi bagian dari upaya memulihkan kenyamanan dan aktivitas sosial masyarakat pascabencana.
PLN menegaskan komitmennya untuk selalu hadir di saat masyarakat menghadapi kondisi sulit. Sinergi dengan berbagai pihak, termasuk dukungan dari Danantara dan program BUMN Peduli, disebut menjadi kekuatan tersendiri dalam mempercepat pemulihan.
Dengan pemulihan listrik yang dilakukan secara bertahap dan bertanggung jawab, PLN berharap fasilitas umum di Aceh dapat kembali beroperasi normal, sekaligus menjadi penopang utama kebangkitan masyarakat menuju kondisi yang lebih baik.
















