Halontb.com – Pemilihan Gubernur NTB 2024 kembali diwarnai kontroversi. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Mataram melontarkan tudingan tajam kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB atas penayangan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) di segmen pra-debat ketiga Pilgub yang disiarkan CNN Indonesia. Tayangan yang memuat elektabilitas pasangan calon itu dinilai tidak hanya mencederai netralitas penyelenggara pemilu, tetapi juga berpotensi memicu konflik sosial.
“Ini adalah bentuk kecurangan terselubung yang tidak bisa dibiarkan. Menampilkan hasil survei di tengah debat adalah langkah ceroboh yang menguntungkan salah satu pihak. KPU NTB harus bertanggung jawab atas insiden ini,” ujar Sam Sukur Rahman, Menteri Kebijakan Kampus, Daerah, dan Nasional DEMA UIN Mataram, dalam konferensi pers, Jumat (22/11).
Sam menegaskan, meski KPU telah meminta maaf, permasalahan ini tidak boleh berhenti di situ. Ia mendesak Bawaslu NTB mengambil langkah investigasi untuk memastikan tidak ada pelanggaran lain yang mencoreng proses demokrasi di NTB. “Kami tidak ingin insiden ini menjadi preseden buruk. Demokrasi harus dijaga dengan prinsip keadilan dan transparansi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi lain, KPU NTB membantah terlibat langsung dalam penayangan hasil survei tersebut. Agus Hilman, anggota KPU NTB, menjelaskan bahwa segmen pra-debat sepenuhnya merupakan program CNN Indonesia tanpa pemberitahuan kepada KPU. “Kami sudah menyampaikan protes ke CNN saat acara berlangsung, tetapi segmen itu di luar kendali kami. Kami meminta maaf kepada semua pasangan calon atas ketidaknyamanan ini,” katanya.
Kritik terhadap insiden ini tidak hanya datang dari DEMA. Sejumlah pengamat menilai KPU NTB gagal menjaga profesionalitas dan kepercayaan publik. Tayangan survei yang muncul menjelang debat dianggap merusak esensi kompetisi politik yang adil. “KPU sebagai penyelenggara harus lebih tegas mengatur pihak-pihak terkait agar tidak terjadi pelanggaran seperti ini lagi,” ujar seorang akademisi politik NTB.
Kasus ini menjadi sorotan tajam di tengah dinamika politik NTB yang semakin memanas. Dengan sisa waktu menjelang hari pemungutan suara, kredibilitas KPU NTB kini berada di ujung tanduk. Apakah insiden ini akan menjadi bom waktu bagi Pilgub NTB 2024? Hanya waktu yang akan menjawab.