Skandal Debat Pilgub NTB, DEMA UIN Mataram Tuding KPU Ciptakan Kecurangan Terselubung

- Wartawan

Sabtu, 23 November 2024 - 09:21 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sam Sukur Rahman, Menteri Kebijakan Kampus, Daerah, dan Nasional DEMA UIN Mataram, menyampaikan kritik tajam terhadap KPU NTB dalam konferensi pers terkait kontroversi tayangan survei di pra-debat Pilgub NTB 2024, Jumat (22/11). (Foto: istimewa)

Sam Sukur Rahman, Menteri Kebijakan Kampus, Daerah, dan Nasional DEMA UIN Mataram, menyampaikan kritik tajam terhadap KPU NTB dalam konferensi pers terkait kontroversi tayangan survei di pra-debat Pilgub NTB 2024, Jumat (22/11). (Foto: istimewa)

Halontb.com – Pemilihan Gubernur NTB 2024 kembali diwarnai kontroversi. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Mataram melontarkan tudingan tajam kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB atas penayangan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) di segmen pra-debat ketiga Pilgub yang disiarkan CNN Indonesia. Tayangan yang memuat elektabilitas pasangan calon itu dinilai tidak hanya mencederai netralitas penyelenggara pemilu, tetapi juga berpotensi memicu konflik sosial.

“Ini adalah bentuk kecurangan terselubung yang tidak bisa dibiarkan. Menampilkan hasil survei di tengah debat adalah langkah ceroboh yang menguntungkan salah satu pihak. KPU NTB harus bertanggung jawab atas insiden ini,” ujar Sam Sukur Rahman, Menteri Kebijakan Kampus, Daerah, dan Nasional DEMA UIN Mataram, dalam konferensi pers, Jumat (22/11).

Sam menegaskan, meski KPU telah meminta maaf, permasalahan ini tidak boleh berhenti di situ. Ia mendesak Bawaslu NTB mengambil langkah investigasi untuk memastikan tidak ada pelanggaran lain yang mencoreng proses demokrasi di NTB. “Kami tidak ingin insiden ini menjadi preseden buruk. Demokrasi harus dijaga dengan prinsip keadilan dan transparansi,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, KPU NTB membantah terlibat langsung dalam penayangan hasil survei tersebut. Agus Hilman, anggota KPU NTB, menjelaskan bahwa segmen pra-debat sepenuhnya merupakan program CNN Indonesia tanpa pemberitahuan kepada KPU. “Kami sudah menyampaikan protes ke CNN saat acara berlangsung, tetapi segmen itu di luar kendali kami. Kami meminta maaf kepada semua pasangan calon atas ketidaknyamanan ini,” katanya.

Kritik terhadap insiden ini tidak hanya datang dari DEMA. Sejumlah pengamat menilai KPU NTB gagal menjaga profesionalitas dan kepercayaan publik. Tayangan survei yang muncul menjelang debat dianggap merusak esensi kompetisi politik yang adil. “KPU sebagai penyelenggara harus lebih tegas mengatur pihak-pihak terkait agar tidak terjadi pelanggaran seperti ini lagi,” ujar seorang akademisi politik NTB.

Kasus ini menjadi sorotan tajam di tengah dinamika politik NTB yang semakin memanas. Dengan sisa waktu menjelang hari pemungutan suara, kredibilitas KPU NTB kini berada di ujung tanduk. Apakah insiden ini akan menjadi bom waktu bagi Pilgub NTB 2024? Hanya waktu yang akan menjawab.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Lalu Winengan Luncurkan “ABG – Abangnya Bang Gibran”: Sinyal Dukungan Total untuk Sang Wapres, Lawan Politik Mulai Resah ?
Anggota DPRD NTB Periode 2019-2024 Bikin Testimoni, Ungkap Kronologi Kasus Bagi-bagi Uang Siluman di DPRD NTB
Mendengar Langsung Suara Rakyat, Hj. Rafi’ah Janjikan Sumur Bor dan Dukung Tradisi Sosial Rungkang
Musda XI Golkar NTB Rampung, Mohan Terpilih Aklamasi dan Siap Rebut Dapil NTB I
Musda Golkar NTB Dibuka, Sekjen Sarmuji Tegaskan Kemenangan Belum Aman!”
Relawan Gadungan Ancam Rusak Kekompakan LAZADHA, Bupati LAZ: Jangan Terprovokasi, Ini Upaya Adu Domba!
Bambang Firdaus, SE: Dilahirkan untuk Mensejahterakan 200 Ribu Masyarakat Dompu
H.L Heri Prihatin Tetap Melaju Meski Musda Golkar NTB Ditunda: “Saya Datang untuk Melayani, Bukan Menguasai”

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru