Menurut Rannya, jajanan tradisional itu Lombok patut ditonjolkan antara lain karena hal itu bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung, karena Lombok merupakan destinasi wisata yang sudah mendunia.
Selain itu, ada makna filosofis dan kearifan lokal daerah dalam tiap jenis jajanan tradisional tersebut. Dan yang terpenting, manfaat ekonomi berkelanjutan, dimana bahan-bahan jajanan tradisional itu terbuat dari hasil pertanian para petani lokal.
“Jajanan tradisional terkategori kuliner di sektor ekonomi kreatif yang jika dikembangkan dan ditonjolkan bisa masuk ke sektor pariwisata dan sektor pertanian secara luas. Sangat tepat dengan sektor unggulan di NTB ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rannya yang lama mengenyam pendidikan di luar negeri mengajak kaum muda milenial dan Gen Z Lombok untuk mempromisikan jajanan tradisional sebagai ikon Kuliner Khas Bumi Gora . Tak perlu malu dan gengsi dengan produk lokal sendiri.
“Stigma dan mindset tentang jajanan tradisional harus mulai berubah. Generasi muda seperti kita yang punya tugas untuk itu. Kalau Dunkin Donut-nya Amrik bisa terkenal di dunia, kenapa Makanan Khas Lombok tidak bisa mendunia ?,” tegas Rannya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya






