“Masjid-masjid Itu sudah mengambil sebagian besar tugas pemerintah. Yaitu mendidik umat. Ingat, masjid-masjid kita rata-rata swadaya. Dibangun dan dikelola menggunakan swadaya masyarakat. Jadi saran saya, bukan pengawasan yang diperlukan, melainkan pembinaan,” tukasnya.
Bang Haji Karman menilai, saat ini merupakan momentum tepat supaya Pemerintah lebih meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan masjid.
“Bantu umat membangun dan mengelola masjid. Dari urusan mengelola toilet, hingga mengelola kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan masjid. Sehingga tidak ada celah bagi paham-paham radikal dan paham-paham asing lainnya masuk ke tempat ibadah kita,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, dengan pembinaan yang dilakukan diharapkan masjid bisa menjadi ujung tombak melawan dan memerangi radikalisme.
“Saya setuju radikalisme, dan isme-isme asing lainnya, yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa kita harus dilawan. Dan itu bisa dilakukan melalui masjid atau tempat ibadah,” tegas Bang Haji Karman yang juga Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) 2013-2017.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya






