Halontb.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat memastikan listrik tetap dapat dinikmati oleh pelanggan meskipun sedang ada kegiatan pemeliharaan jaringan, salah satunya adalah dengan melakukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Tegangan Menengah (TM). Tim PDKB merupakan salah satu tim pasukan khusus PLN yang bertugas untuk melaksanakan pemeliharaan jaringan dengan risiko yang tinggi. Kegiatan pemeliharaan jaringan ini dilaksanakan tanpa padam dengan metode PDKB.
Kegiatan pemeliharaan menggunakan metode PDKB ini sudah rutin dilaksanakan baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa yang bertujuan agar saat proses pemeliharaan jaringan, listrik tidak perlu padam sehingga pelanggan dapat terus menikmati aliran listrik dari PLN. Sepanjang tahun 2023, PDKB yang telah dilakukan di 2.158 titik, 1.703 titik diantaranya dilakukan di Pulau Lombok dan 455 titik dilakukan di Pulau Sumbawa. Sebanyak total 10.680.646 Pelanggan dapat terhindar dari pemadaman listrik akibat dari pemeliharaan yang dilakukan, diantaranya sebanyak 8.874.533 Pelanggan di Pulau Lombok dan 1.806.113 Pelanggan di Pulau Sumbawa.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menyebutkan bahwa PDKB memiliki tingkat risiko yang tinggi. “Tentu saja keselamatan adalah nomor satu dan harus diutamakan serta harus selalu mentaati SOP yang berlaku karena pekerjaan ini memiliki risiko yang tinggi,” ujarnya. “PLN NTB memiliki 2 Tim PDKB di Pulau Lombok yang terdiri dari 14 personil dan 1 Tim PDKB di Pulau Sumbawa yang terdiri dari 8 personil”, tambah Djarwo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim PDKB PLN di tunjuk berdasarkan keahlian dan telah memiliki keterampilan khusus. Seluruh petugas di Tim PDKB telah memiliki sertifikasi dan peralatannya pun secara berkala telah dilakukan uji tera, uji kalibrasi dan pengecekan lainnya untuk menjaga keamanan dan keselamatan petugas yang nantinya akan menggunakannya. Pasukan khusus ini memegang teguh konsep zero accident atau nihil kecelakaan, patuh pada SOP, mengutamakan tim kerja, dan berpegang teguh pada profesionalisme kerja.
Halaman : 1 2 Selanjutnya