Halontb.com – Dalam upaya mengatasi tingginya angka pernikahan dini di Indonesia, PT PLN (Persero) melalui program TJSL PLN Peduli kembali menunjukkan kepedulian sosialnya. Kali ini, PLN memilih pendekatan unik dengan menggandeng komunitas Sekolah Literasi Rinjani dan melibatkan Forum Anak Desa (FAD) serta PATBM dari Desa Menceh dan Desa Gereneng Timur, Lombok Timur. Bersama-sama, mereka menciptakan media edukasi berbentuk komik dan cerita bergambar (cergam) untuk mengkampanyekan bahaya pernikahan dini.
Proyek kreatif ini dirancang sebagai langkah strategis untuk menyampaikan pesan tentang risiko dan dampak buruk pernikahan dini kepada para remaja dengan cara yang lebih menarik. Para peserta dilatih mulai dari membuat naskah cerita, merancang storyboard, hingga menyelesaikan ilustrasi. Hasilnya adalah karya-karya yang tidak hanya informatif, tetapi juga relevan dengan kehidupan sehari-hari anak muda.
Yuana Putra Adianto, Manager PT PLN (Persero) UP2B NTB, menjelaskan bahwa media kreatif seperti komik dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang isu sensitif ini. “Kami percaya bahwa pendekatan kreatif adalah cara terbaik untuk menarik perhatian generasi muda. Dengan karya ini, mereka bisa belajar sekaligus menyampaikan pesan positif kepada orang-orang di sekitar mereka,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PLN memastikan bahwa hasil karya para peserta tidak berhenti di tahap produksi. Komik-komik tersebut akan didistribusikan secara luas, baik dalam format cetak maupun digital. Bahkan, karya ini akan digunakan sebagai bahan edukasi di sekolah-sekolah, memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. “Saya senang bisa ikut terlibat dalam proyek ini. Kami belajar banyak, mulai dari teknik membuat komik hingga memahami risiko pernikahan dini,” ujar Fikri, salah satu peserta.
Dukungan dari UAC Creative Studio semakin memperkuat program ini. Studio kreatif tersebut dikenal berpengalaman dalam menciptakan karya bertema sosial dan budaya, menjadikan kolaborasi ini semakin bermakna. General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk memberdayakan masyarakat melalui pendekatan inovatif.
“Isu pernikahan dini membutuhkan perhatian khusus. Dengan memberikan ruang bagi remaja untuk berkreativitas, kami ingin mereka menjadi agen perubahan di komunitasnya. Ini adalah salah satu cara kami untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan memastikan generasi muda memiliki masa depan yang lebih cerah,” tegas Sudjarwo.
Program ini membuktikan bahwa kreativitas dan literasi digital dapat menjadi alat ampuh untuk membawa perubahan sosial. Melalui kampanye ini, PLN tidak hanya menyebarkan pesan penting, tetapi juga membangun semangat kepedulian dan tanggung jawab di kalangan generasi muda. Dengan langkah kecil penuh makna ini, PLN berupaya menciptakan perubahan besar yang berdampak luas.