Halontb.com – Dalam upaya mempercepat transisi menuju energi bersih, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB melalui PLN UPK Tambora terus menggencarkan program co-firing biomassa di PLTU Sumbawa Barat. Program ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal sebagai bahan bakar alternatif.
PLN UPK Tambora berhasil mencatatkan pengurangan emisi karbon hingga 71,47% dengan menggantikan sebagian batu bara menggunakan biomassa. Biomassa yang digunakan terdiri dari woodchip (52%), bonggol jagung (45,03%), dan briket (2,78%), yang secara keseluruhan telah mencapai total 3.798,885 ton. Hasil uji emisi menunjukkan bahwa biomassa hanya menghasilkan emisi karbon 3,6%, jauh lebih rendah dibandingkan batu bara yang mencapai 12,62%.
Selain dampak positif terhadap lingkungan, program ini juga memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal. Mitra lokal dilibatkan dalam penyediaan biomassa, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pemanfaatan biomassa ini bukan hanya soal keberlanjutan lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan manfaat sosial dan ekonomi,” ujar Doddy Rizki, Manager PLN UPK Tambora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga kini, program co-firing telah menghasilkan energi bersih sebesar 2,78 juta kWh. PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan proporsi biomassa dalam operasinya guna mendukung target Nett Zero Emission pada tahun 2060. General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menyatakan bahwa program ini mencerminkan visi besar PLN dalam menghadirkan energi ramah lingkungan.
“Inisiatif ini tidak hanya mendukung target pengurangan emisi karbon, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujar Sudjarwo. Ia berharap program ini dapat terus berkembang di masa depan dan menjadi model bagi daerah lain dalam mewujudkan energi berkelanjutan.
Dengan kombinasi inovasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat, PLN membuktikan komitmennya dalam mewujudkan solusi energi yang ramah lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.