Halontb.com – Indonesia membuat langkah besar di ajang COP29 di Baku, Azerbaijan, dengan meraih pendanaan hijau dari Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) sebesar EUR 1,2 miliar. Kesepakatan ini difokuskan untuk membangun infrastruktur kelistrikan hijau yang dipimpin oleh PT PLN (Persero). PLN, melalui kerja sama dengan KfW, akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage serta jaringan transmisi energi terbarukan guna mendukung target Net Zero Emissions (NZE).
Hashim Djojohadikusumo, utusan khusus Presiden RI, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi nasional menuju swasembada energi. “Kami menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% setiap tahun dengan transisi energi sebagai fondasinya,” kata Hashim. Menurutnya, Indonesia siap memainkan peran besar di kancah internasional dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengakselerasi transisi ke energi terbarukan.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyebut kolaborasi dengan KfW sebagai langkah kunci untuk membuka peluang investasi hijau. “Kami akan menjadi pusat energi hijau di Indonesia, memimpin transisi ini untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Sustainability Officer KfW, Jürgen Kern, menyoroti PLN sebagai pusat transisi energi yang siap mengembangkan proyek-proyek energi bersih. Dengan kemitraan ini, Indonesia dan Jerman diharapkan dapat mewujudkan proyek energi hijau, terutama dalam bidang panas bumi dan air.
Kesepakatan ini menandakan era baru bagi Indonesia dalam melangkah menuju masa depan energi bersih, menjadikan Indonesia sebagai pelopor dalam aksi iklim yang didukung oleh aliansi strategis global.