Halontb.com – Dalam sebuah langkah strategis untuk memperkuat upaya mitigasi iklim dan mempercepat transisi menuju energi terbarukan, Indonesia kembali menunjukkan tekad kuatnya di COP29. Mengusung tema “Sustainability Stronger Together,” Indonesia, melalui PT PLN (Persero) dan sejumlah kementerian terkait, mendorong terciptanya sinergi global yang solid untuk menghadapi krisis iklim dunia. Indonesia membuka Paviliun di COP29 untuk menggalang kolaborasi internasional yang diharapkan akan mempercepat perjalanan menuju energi bersih.
Utusan Khusus Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan komitmen Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi hijau, yang sejalan dengan target pemerintah menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 100 gigawatt. Dari total target tersebut, 75 gigawatt akan bersumber dari energi baru terbarukan (EBT), yang diharapkan menjadi sumber energi utama bagi Indonesia dalam 15 tahun mendatang.
“Kami menyadari bahwa tantangan besar ini memerlukan dukungan dan kolaborasi dunia. Dengan investasi sebesar 235 miliar USD dan upaya pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage, kami yakin bahwa Indonesia dapat mengambil peran penting dalam pengurangan emisi karbon global,” ujar Hashim. Ia juga menyoroti potensi Indonesia dalam penyimpanan karbon dengan kapasitas mencapai 500 gigaton, yang akan didukung oleh sumber daya saline aquifer di seluruh nusantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan optimisme bahwa Paviliun Indonesia akan menjadi sarana yang strategis untuk mempertemukan ide-ide inovatif dari berbagai pihak. “Ini bukan hanya soal membangun pembangkit atau mengembangkan teknologi, tapi juga memperkuat sinergi antarbangsa, lintas sektor, dan komunitas untuk mencapai solusi yang saling menguatkan dalam menghadapi perubahan iklim,” jelas Hanif.
Di sisi lain, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyuarakan bahwa keberlanjutan hutan dan ekonomi harus sejalan. “Hutan adalah aset yang harus dijaga demi kesejahteraan generasi masa depan. Kolaborasi adalah langkah penting dalam menjaga kekayaan hutan kita,” ungkapnya.
PLN, sebagai backbone energi nasional, juga mengungkapkan kesiapan penuh untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan transisi energi ini. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memaparkan inisiatif Green Enabling Transmission Line yang akan menjangkau 70 ribu kilometer, guna memastikan suplai listrik hijau dapat sampai ke seluruh wilayah Indonesia. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan jaringan pintar yang terintegrasi dengan energi bersih, sehingga Indonesia siap menjadi negara yang mandiri dalam energi terbarukan,” kata Darmawan.
Darmawan juga menyampaikan bahwa PLN akan terus memperluas kemitraan dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional. “Partisipasi PLN dalam COP29 bukan hanya untuk menunjukkan komitmen Indonesia, tapi juga untuk memperluas peluang kerja sama di tingkat global. Bersama, kita bisa mengatasi tantangan besar ini dan mencapai masa depan energi yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan,” tegasnya.
Dengan antusiasme yang tinggi, COP29 di Baku ini menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam transisi energi dan upaya mitigasi perubahan iklim, menjadikan negara ini sebagai inspirasi bagi dunia untuk melangkah menuju masa depan yang lebih hijau.