Home / NTB

Akses Ekonomi hingga Sekolah Lebih Lancar, Dua Ruas Jalan NTB Mulai Dibenahi

- Wartawan

Rabu, 24 September 2025 - 15:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Miq Iqbal bersama tim teknis saat pengecekan lapangan proyek peningkatan jalan provinsi di Lombok Timur. (Foto: Istimewa)

Miq Iqbal bersama tim teknis saat pengecekan lapangan proyek peningkatan jalan provinsi di Lombok Timur. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Proyek perbaikan dua ruas jalan provinsi yang telah lama rusak di NTB akhirnya resmi dimulai. Pemerintah Provinsi NTB mengerahkan sumber daya untuk memperbaiki jalan Simpang Pototano–Simpang Seteluk (3,8 Km) dan Pohgading–Tanjung Geres (4 Km). Dua jalur penting ini selama lebih dari tujuh tahun menjadi momok bagi masyarakat karena kerusakan yang parah.

Bagi warga, jalan bukan sekadar urusan infrastruktur. Ia adalah nadi kehidupan. Jalan yang rusak berarti distribusi hasil pertanian terlambat, biaya transportasi mahal, bahkan pendidikan anak-anak terganggu karena perjalanan ke sekolah yang penuh risiko.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan komitmen pemerintah untuk menuntaskan perbaikan ini sebelum akhir tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya. Jalan yang baik akan memperlancar roda ekonomi dan meningkatkan keselamatan warga. Insya Allah, ruas Pohgading–Tanjung Geres selesai Desember nanti,” ucapnya saat meninjau langsung lokasi proyek.

Jalan sebagai Urat Nadi Ekonomi

Perbaikan ini diharapkan memberi dampak besar pada aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan kondisi jalan yang lebih baik, hasil pertanian dan peternakan dapat lebih cepat sampai ke pasar, biaya logistik lebih efisien, dan mobilitas sosial semakin lancar.

Selain itu, persoalan kesehatan akibat debu tebal yang selama ini mengganggu pernapasan anak-anak di sekitar jalur Pohgading juga diharapkan teratasi.

Komitmen Pemprov NTB

Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Pemprov NTB menegaskan tetap memprioritaskan infrastruktur dasar. Proyek ini disebut sebagai bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, sekaligus komitmen menjadikan NTB lebih makmur dan berdaya saing.

Dengan dimulainya proyek rekonstruksi ini, warga kini menaruh harapan besar: perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan efisien, serta kehidupan sosial-ekonomi yang lebih baik di masa depan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Uang Masuk Jadi Tiket Kerja ? Bupati Lombok Barat: Laporkan, Jangan Diam !
Dapur Gizi Montong Are 2 Kembali Beroperasi, Yayasan Agniya dan SPPG Sepakat Akhiri Polemik
Kisruh Penutupan SPPG Montong Are 2: Kepala SPPG Sebut Anggaran Belum Turun, Yayasan Agniya Bantah Saldo Masih Rp297 Juta
Kursi Roda Bicara Lebih Lantang dari Janji: Dinsos Lobar Buktikan Aksi, Bukan Retorika
Kejari Mataram Hadir di Sekolah: Bangun Kesadaran Hukum Siswa Lewat Upacara dan Program “Jaksa Menjawab”
Pembangunan Inklusif NTB: Dari Irigasi hingga Samota, Pemerintah Tancap Gas Wujudkan Akses Merata
RSUD KLU Roboh di Tengah Gelombang Aksi: Direktur Mundur, Rakyat Menolak ‘Tambal Sulam’ Sistem Bobrok
Semarak Hultah akbar ke-90 NWDI di Anjani: Dari Jalan Sehat, Marathon, Pawai Sepeda Motor, Pawai Alegoris hingga Do’a untuk Bangsa

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 14:03 WITA

Ketika Tanah Negara ‘Disulap’ Jadi Milik Pribadi: Praperadilan Mantan Pejabat BPN Ambruk di Mataram

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:25 WITA

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:45 WITA

Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Berita Terbaru