“Kalau misalnya ada yang menolak, tinggal jelaskan lebih perinci lagi. Kalau masih menolak, tinggal kumpul saja masyarakat apakah program ini membawa dampak buruk, atau membawa dampak baik. Dan sampai sekarang saya melihat lebih banyak dampak positif,” ujarnya.
Kornelis Wajong mengatakan, pemerintah punya kewenangan untuk menyukseskan proyek ini. Namun terkait dengan ganti untung yang menjadi hak warga masyarakat, agar diperhatikan oleh pihak terkait dalam hal ini PLN.
Kemudian Leksianus Antus selaku tokoh masyarakat gendang Rebak mengatakan, waktu “Tabe Gendang” pihaknya telah menyepakati. Maka Leksi dengan tegas mengungkapkan, tidak ada larangan untuk pemboran. Justru yang menolak itu warga yang tidak memiliki lahan di wilayah pengeboran PLTP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Begitupun yang dirasakan “Tua Adat Gendang Kampung Mesir”, Vinsensius Godat, pribadinya sangat antusias dengan kehadiran PLTP Ulumbu, karena kata dia, masih banyak wilayah di Poco Leok membutuhkan listrik terutama di tempat tinggal mereka belum ada penerangan listrik PLN.
Pernyataan para tua adat tersebut senada dengan yang disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, ketersediaan listrik bersih akan membuka potensi pengembangan ekonomi seluruh masyarakat NTT. Termasuk sektor pariwisata yang punya potensi besar untuk jadi destinasi dunia seperti Labuan Bajo.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya






