Mandalika Dipoles Jadi Kebanggaan, Pemprov NTB Malah Bilang Tak Sanggup Bayar

- Wartawan

Rabu, 20 Agustus 2025 - 23:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pj Sekda NTB, Lalu Moh Faozal, saat memberikan pernyataan bahwa Pemprov tidak sanggup menanggung biaya hosting fee MotoGP Mandalika.(Foto: Istimewa)

Pj Sekda NTB, Lalu Moh Faozal, saat memberikan pernyataan bahwa Pemprov tidak sanggup menanggung biaya hosting fee MotoGP Mandalika.(Foto: Istimewa)

Halontb.com – Ironis, event balap motor kelas dunia, MotoGP, kembali digelar di Mandalika dengan gegap gempita, namun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat justru terang-terangan mengaku tak sanggup membayar hosting fee.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) NTB, Lalu Moh Faozal, blak-blakan menyebut daerah tidak punya uang sepeser pun untuk menutup biaya yang ditagihkan pemegang hak komersial, Dorna Sports.

“Mau gotong royong sama siapa? Daerah nggak ada duitnya, nggak ada untuk bayar hosting fee,” ucap Faozal kepada wartawan di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (20/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pernyataan itu sontak menggelitik publik. Bagaimana tidak, Mandalika kerap digadang-gadang sebagai kebanggaan nasional, bahkan jadi wajah Indonesia di mata dunia. Namun, ketika bicara soal biaya, Pemprov NTB justru hanya berani “nebeng” pada Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Faozal menegaskan, pemerintah daerah sebatas bisa membantu promosi dan persiapan acara. Selebihnya, untuk urusan uang miliaran rupiah sebagai hosting fee, Pemprov memilih cuci tangan.

“Kalau untuk promosi dan persiapan kegiatan, kita usahakan. Tapi hosting fee itu bukan urusan kita. Itu urusan MGPA,” tegasnya.

Padahal, dalam berbagai kesempatan, MotoGP Mandalika selalu dipoles sebagai proyek prestisius yang akan mendongkrak ekonomi NTB. Namun kini, wajah kemewahan itu justru kontras dengan pengakuan Pemprov yang tak kuasa menanggung beban biaya.

Lebih getir lagi, Faozal menutup harapan masyarakat terkait tiket gratis bagi ASN, pelajar, atau warga seperti tahun-tahun sebelumnya. “Tidak pernah ada yang gratis. Semua bayar. Paling kalau diskon iya,” sindirnya.

Pernyataan ini seolah menampar publik NTB yang selama ini diajak bangga dengan gelaran MotoGP, tetapi ketika bicara manfaat langsung, pemerintah justru melepas tangan.

Kontras ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah Mandalika hanya menjadi etalase mewah bagi investor dan pusat, sementara daerah hanya kebagian repot dan berfoto di panggung?

Sebuah drama “balapan dunia” yang ternyata harus ditopang dengan pengakuan sederhana, Pemprov NTB memang belum sanggup membayar harga kemewahan itu.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Zabur: Dukung MotoGP Mandalika 2025, Tapi Hak Warga Jangan Dikesampingkan
Ketua Bardam Nusa Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan MotoGP Mandalika 2025
Ketua Forum Kadus Ajak Warga Desa Kuta Berperan Aktif Sukseskan MotoGP Mandalika
Ada Pungli di Bansis Milik Oknum Anggota DPRD NTB, Forum Rakyat Laporkan ke Kejati NTB
Proyek Misterius di Gelanggang Pemuda: Dikerjakan Tanpa Izin, Dibiayai Entah dari Mana
FKUB NTB Support Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025
Gemuruh di Selaparang: FORNAS VIII Bungkus Prestasi, Gairahkan Ekonomi, dan Teguhkan Persatuan Bangsa
Jeruji Band, Nada Kebebasan dari Balik Penjara yang Menggema di FORNAS VIII 2025

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru