Halontb.com – Riuh tepuk tangan menggema di bekas Bandara Selaparang saat malam penutupan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII 2025 berlangsung meriah. Di hadapan ribuan peserta dan penonton, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi menutup gelaran yang telah menghidupkan NTB selama lebih dari sepekan. Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, berdiri di sampingnya dengan penuh kebanggaan: daerah yang ia pimpin tak hanya sukses menjadi tuan rumah, tetapi juga mencetak sejarah baru.
Sejak dibuka, FORNAS VIII telah menghadirkan lebih dari 18.000 peserta dari seluruh Indonesia, menggelar kompetisi yang tak hanya menampilkan kemampuan fisik, tapi juga semangat gotong royong, keakraban, dan kebhinekaan. Menariknya, dari sisi ekonomi, event ini mencatatkan perputaran uang mencapai Rp150 miliar angka yang tak bisa dianggap kecil bagi NTB, terutama di sektor perhotelan, transportasi, kuliner, dan pariwisata.
“Saya lihat sendiri betapa FORNAS ini membuat semua bahagia. Ini bukan soal lomba, tapi soal cinta pada bangsa lewat olahraga,” ujar Gibran dalam pidatonya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menpora Dito Ariotedjo menyebut FORNAS sebagai perayaan masyarakat Indonesia yang sebenarnya beragam, penuh kreasi, tapi bersatu dalam satu semangat: sehat dan bahagia bersama.
Gubernur Iqbal dalam laporannya menyebut bahwa FORNAS telah membawa energi baru bagi NTB, bukan hanya di bidang olahraga, tetapi juga pada sektor ekonomi kreatif dan kebanggaan kultural.
“Kami percaya, olahraga adalah alat pemersatu bangsa. FORNAS bukan hanya kompetisi, tapi jendela budaya, jembatan antar daerah, dan fondasi ekonomi baru bagi daerah seperti kami,” ungkap Iqbal, yang juga mengapresiasi kehadiran Wapres sebagai simbol kuatnya dukungan pemerintah pusat.
Sebagai penutup, Wapres Gibran juga mengumumkan bahwa FORNAS IX akan digelar di Sulawesi Tengah pada tahun 2027. Sebuah tongkat estafet diserahkan bukan hanya secara simbolik, tapi juga dalam semangat bahwa sportivitas dan persaudaraan tidak mengenal batas waktu.
FORNAS VIII telah ditutup, tapi semangatnya tetap berkobar. Dari NTB, gelombang baru persatuan rakyat Indonesia telah mengalir mengokohkan kebangsaan lewat semangat yang paling sederhana dan paling tulus: olahraga rakyat.






