Halontb.com – Manchester City kembali gagal meraih kemenangan dalam pertandingan lanjutan Liga Inggris kontra Brentford pada Rabu, 15 Januari 2025. Setelah sempat unggul 2-0 lewat brace Phil Foden, City harus puas dengan hasil imbang 2-2 setelah Brentford berhasil membalas lewat gol Yoane Wissa dan Christian Norgaard. Performa skuad Guardiola semakin terhambat oleh badai cedera yang melanda tim.
Meskipun mencetak dua gol, Foden mengungkapkan bahwa timnya mengalami kelelahan di babak kedua. “Kami terlihat lelah di 20 dan 30 menit terakhir. Kami terlihat lemah dan mereka menekan dan mengirim bola lebih jauh ke kotak penalti. Kami tidak mampu mengatasi fisik di akhir,” ujar Foden usai pertandingan.
Guardiola pun menanggapi masalah ini dengan mengakui bahwa masalah fisik menjadi salah satu faktor utama penurunan performa tim, terutama dalam beberapa pertandingan terakhir. Kondisi fisik yang menurun ini diperparah dengan sejumlah cedera yang terus menghantui Man City. “Kami tidak menyangka akan menghadapi masalah cedera sebanyak ini,” kata Guardiola, yang tampaknya kesulitan mencari solusi di tengah kondisi yang semakin sulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Badai Cedera Menghantui Man City
Sejak awal musim 2024-2025, Man City sudah dihadapkan pada masalah cedera yang serius. Skuad juara bertahan Premier League ini harus kehilangan beberapa pemain penting, termasuk Rodri yang diperkirakan akan absen sepanjang sisa musim. Cedera yang melanda membuat performa tim menjadi tidak stabil, dan City pun tersingkir dari kompetisi Piala Liga Inggris setelah kalah dari Tottenham Hotspur di babak keempat.
Guardiola menyebutkan bahwa masalah cedera ini memberikan dampak besar bagi strategi tim. Dengan beberapa pemain utama yang tidak bisa dimainkan, Guardiola harus mengandalkan pemain cadangan yang seringkali belum siap untuk menghadapi tekanan kompetisi di level tertinggi.
Man City kini terpaksa mengandalkan beberapa pemain berusia lebih dari 30 tahun, sebuah kondisi yang menyulitkan dalam menghadapi jadwal padat. “Kami tahu di awal musim kalau kami akan punya banyak pemain berusia lebih dari 30 tahun,” ujar Guardiola. “Cepat atau lambat, kami harus melakukannya. Selangkah demi selangkah kami harus berubah,” tambahnya, menandakan bahwa perubahan dalam komposisi skuad adalah suatu keharusan untuk masa depan.
Guardiola dan Krisis Kehidupan Pribadi
Selain masalah cedera yang terus menerus, Guardiola juga tengah menghadapi krisis dalam kehidupan pribadinya. Setelah 30 tahun bersama, hubungan rumah tangga Guardiola dengan istrinya, Cristina Serra, berakhir dengan perceraian pada Desember 2024. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh SPORT, dan semakin memperburuk tekanan emosional yang harus dihadapi oleh pelatih asal Spanyol ini.
Guardiola dan Cristina pertama kali bertemu pada tahun 1994, ketika Guardiola masih aktif bermain untuk Barcelona, dan menikah pada 2014. Mereka dikaruniai tiga anak, Maria, Valentina, dan Marius. Namun, hubungan mereka menjadi semakin renggang setelah Guardiola memutuskan untuk melatih di Inggris, sementara Cristina tetap berada di Spanyol untuk mengelola perusahaan fesyen keluarga mereka.
Meski sempat mempertahankan hubungan jarak jauh, pada akhirnya Cristina mengajukan gugatan cerai, yang semakin menambah beban bagi Guardiola di tengah masalah yang sedang dihadapi oleh timnya. Kehilangan dukungan pribadi ini tentu membuat situasi Guardiola semakin sulit, terutama saat ia harus mencari cara untuk mengembalikan performa Man City yang kini terpuruk.






