Halontb.com – Memperingati Hari Listrik Nasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB bersama Pemerintah Kota Bima menggelar penanaman 15.000 bibit mangrove di batas kota Bima, mengangkat tema besar “Ekowisata Berbasis Konservasi”. Inisiatif ini menciptakan harapan besar untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi ekowisata baru, yang tak hanya memperkuat ketahanan ekosistem pesisir namun juga memberdayakan masyarakat melalui potensi ekonomi hijau.
Yoga Purwanugroho, Ketua Lembaga Pengelola Ekowisata (LPE) Bima, mengungkapkan bahwa kawasan mangrove ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam dan berpotensi menjadi wisata edukasi. “Dengan dukungan PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kami berharap kawasan ini bisa berkembang dan menjadi salah satu ikon ekowisata berbasis konservasi di Bima,” ujarnya. Yoga juga menjelaskan bahwa area ini akan memberikan manfaat berkelanjutan sebagai habitat alami dan daya tarik bagi wisatawan, terutama bagi para pengamat burung dan fotografer alam.
Langkah ini pun membuka peluang besar bagi UMKM setempat untuk berkembang, khususnya di sektor kuliner, kerajinan tangan, dan jasa wisata. Berdasarkan data sementara, kawasan mangrove ini dihuni oleh 40 spesies burung dan beberapa jenis reptil unik yang menjadi magnet bagi para pengamat lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adrian Sitompul, Manager PLN UP3 Bima, menyatakan kawasan ini tak sekadar proyek konservasi, tetapi juga dirancang sebagai laboratorium alam yang dapat dimanfaatkan oleh pelajar dan masyarakat. “Kami berharap ini menjadi ruang belajar yang hidup untuk generasi muda, mengenal lebih dekat ekosistem mangrove di wilayah mereka sendiri,” jelas Adrian. Dalam pengembangan lebih lanjut, PLN juga akan menghadirkan fasilitas pendukung seperti jalur tracking, kios UMKM, dan pelatihan budidaya kepiting bakau yang akan memperkuat keberadaan ekowisata ini.
Selain itu, guna memperkokoh kelanjutan program, PLN bersama Pemkot Bima tengah mengupayakan perizinan untuk merubah status kawasan ini menjadi zona pariwisata yang legal. Dengan kolaborasi ini, PLN ingin membuktikan bahwa program konservasi juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat yang berkelanjutan, sejalan dengan misi perusahaan dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Menurut General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, langkah ini mencerminkan tanggung jawab PLN sebagai BUMN yang tidak hanya menjaga keberlangsungan kelistrikan, namun juga ikut berkontribusi dalam pelestarian alam. “Kami optimis bahwa penanaman mangrove ini akan menciptakan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan dalam jangka panjang,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten I Setda Kota Bima, H. Alwi Yasin, menyampaikan apresiasi tinggi atas sinergi PLN dan pemerintah daerah. Menurutnya, keberadaan kawasan mangrove yang kini dikembangkan akan memberikan warna baru bagi pariwisata Kota Bima, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui dukungan UMKM dan edukasi lingkungan.