Halontb.com – Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) kian menunjukkan pentingnya peran energi baru terbarukan dalam menjawab kebutuhan listrik nasional sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini diungkapkan oleh empat mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang yang tengah menjalani program magang di PLTP Ulumbu. Mereka menegaskan bahwa pembangkit tersebut tidak hanya berkontribusi pada stabilitas energi, tetapi juga berhasil menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya.
Eugenius Nohor, salah satu dari mahasiswa tersebut, mengungkapkan bahwa selama masa magang, ia tidak menemukan bukti adanya dampak negatif terhadap lingkungan. “Saya banyak mendengar isu mengenai bahaya geothermal, tapi setelah menghabiskan waktu di sini dan mengamati langsung, saya bisa katakan bahwa semua protokol pengelolaan lingkungan diterapkan dengan sangat baik. Tidak ada tanda-tanda kerusakan lahan atau penurunan hasil tani di sekitar PLTP,” tuturnya. Eugenius juga menekankan bahwa emisi gas seperti hidrogen sulfida (H2S) telah diantisipasi dengan perangkat teknologi canggih yang mampu mengelola limbah panas bumi secara efektif.
Sementara itu, Gervaselius Alessandro Dampung, mahasiswa lainnya, berbicara tentang pentingnya PLTP ini bagi masyarakat setempat. Menurutnya, kehadiran PLTP Ulumbu justru memberikan keuntungan ganda: menjaga kelestarian alam dan memperbaiki kualitas hidup penduduk lokal. “Lingkungan sekitar tetap hijau dan produktif, sementara ketersediaan listrik yang stabil membantu pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil ini. Ini adalah bukti nyata bahwa teknologi bisa berjalan selaras dengan lingkungan,” paparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain memberikan kesempatan untuk memperluas wawasan teknis, magang di PLTP Ulumbu juga membuka mata mahasiswa ini terhadap bagaimana geothermal bisa menjadi bagian dari solusi energi bersih masa depan Indonesia. Aprilianus Tri Putra, salah satu mahasiswa peminatan Rekayasa Material, mengungkapkan antusiasmenya setelah memahami lebih dalam proses operasional pembangkit tersebut. “Seluruh proses, mulai dari ekstraksi uap geothermal hingga konversi menjadi listrik, tidak merusak lingkungan. Bahkan, lahan pertanian di sekitar PLTP tetap produktif dengan hasil panen yang berkualitas,” jelasnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya