Halontb.com – Dalam upaya menggerakkan transisi energi di Nusa Tenggara Timur (NTT), SMK Swasta Santo Aloisius Ruteng di Kabupaten Manggarai kini resmi mengantongi sertifikat sebagai bengkel konversi kendaraan listrik tipe B. Sertifikat yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan pada 26 November 2024 ini menandai sekolah ini sebagai salah satu pelopor dalam mendukung pengembangan kendaraan listrik di wilayah tersebut.
Proses sertifikasi ini tidak hanya mengakui kesiapan teknis sekolah dalam menangani kendaraan listrik, tetapi juga memperlihatkan komitmen panjang SMK Santo Aloisius dalam mendukung energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan. Kepala Sekolah, Bruder Dion, mengungkapkan, “Sertifikat ini adalah hasil perjuangan kami untuk menghadirkan solusi berbasis energi terbarukan di NTT. Kami ingin menjadikan Manggarai lebih bersih dengan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.”
Dengan adanya bengkel konversi ini, masyarakat di Manggarai kini memiliki akses lebih mudah untuk mengkonversi sepeda motor mereka menjadi kendaraan listrik. Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, menyampaikan bahwa program ini menjadi bagian dari perubahan positif yang harus didorong bersama. “Kita harus membuka diri terhadap inovasi seperti ini. Transisi energi yang berkelanjutan tidak akan terjadi tanpa dukungan dari seluruh masyarakat,” tegas Bupati Nabit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PT PLN (Persero) UIP Nusra, yang telah memberikan dukungan penuh terhadap program ini, berharap pencapaian ini menjadi awal dari proyek besar lainnya. Senior Manager Perizinan PT PLN UIP Nusra, David Eko Prasetyo, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi SMK Santo Aloisius Ruteng dalam menjalankan bengkel konversi ini, baik dari sisi pelatihan maupun pengembangan produk.
Program konversi kendaraan listrik ini sejalan dengan visi PLN untuk mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan, khususnya potensi panas bumi yang melimpah di NTT. PLN berkomitmen untuk mendukung transisi energi di NTT dan mengembangkan ekosistem yang ramah lingkungan.
Sebagai langkah berikutnya, SMK Santo Aloisius Ruteng berencana menggelar lebih banyak pelatihan konversi yang melibatkan sekolah-sekolah kejuruan lainnya di Flores. Program ini juga telah menghasilkan dua unit kendaraan listrik pertama yang telah berhasil dikonversi, menjadi contoh konkret keberhasilan inisiatif ini.
Dengan keberadaan bengkel konversi bersertifikat ini, SMK Santo Aloisius Ruteng tidak hanya memperkuat posisi mereka sebagai pionir dalam kendaraan listrik di NTT, tetapi juga berkontribusi pada upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan NTT yang lebih hijau dan berkelanjutan.