Halontb.com – PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong transisi energi hijau berbasis ekonomi kerakyatan. Setelah sukses di Cilacap dan Gunung Kidul, kali ini program pengembangan biomassa juga diterapkan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Program yang diresmikan Kamis (26/9) ini mampu menyerap lebih dari 400 masyarakat setempat dengan potensi nilai ekonomi mencapai Rp30 miliar per tahun.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat, menyambut hangat langkah strategis PLN yang dinilai akan mendorong kemajuan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal. “Ini momentum penting bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam memanfaatkan sumber daya lokal dan menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Yedi.
Melalui tanaman indigofera yang diintegrasikan dalam program ini, lahan tandus berubah menjadi subur. Masyarakat pun dapat menjual rantingnya sebagai bahan bakar co-firing biomassa, sementara daunnya digunakan sebagai pakan ternak, menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rismayadi, anggota kelompok tani setempat, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya menghidupkan lahan kritis, tetapi juga menarik minat luas di kalangan masyarakat. “Banyak warga yang tertarik belajar lebih lanjut dan ingin ikut berpartisipasi. Program ini benar-benar bisa mendongkrak perekonomian lokal,” tuturnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebutkan bahwa program ini akan terus diperluas, menargetkan 1,25 juta masyarakat dengan potensi ekonomi nasional hingga Rp9,5 triliun. “Transisi energi ini peluang besar bagi seluruh lapisan masyarakat, dan kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan,” kata Darmawan.