Halontb.com– PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) bersama Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Nusa Tenggara Timur terus melaju dalam proyek strategis Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 dengan kapasitas 2×20 MW. Pada tahap kedua ini, ekspose pengadaan tanah kembali digelar guna memastikan ketersediaan lahan yang dibutuhkan dalam mengakselerasi kemandirian energi nasional berbasis energi terbarukan.
Ekspose yang digelar pada minggu ini melibatkan Kepala Kantor Wilayah BPN NTT, Dr. Drs. Hiskia Simarmata, M.Si., M.Kn., serta Kepala Kantah Manggarai Jermias Haning, S.SiT. PLN secara transparan menyampaikan rincian lahan yang akan digunakan, mencakup area Wellpad J, Access Road Wellpad J dan Wellpad G, serta akses jalan dari STA 0+000 hingga STA 7+200 yang mencakup luas 4,4750 hektare. Surat Keputusan Penetapan Lokasi (PENLOK) telah disahkan oleh Bupati Manggarai, menandai keseriusan pemerintah daerah mendukung proyek nasional yang ramah lingkungan ini.
Manager Pertanahan dan Aset PLN UIP Nusra, Michael Marrung, mengungkapkan bahwa proses pengadaan tanah ini bukan hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga komitmen mendalam dari semua pihak, demi memfasilitasi pemanfaatan energi panas bumi secara optimal. “Kami berkomitmen penuh untuk mengikuti setiap prosedur dengan transparansi dan mengutamakan kepatuhan hukum. Ini adalah langkah nyata untuk menciptakan masa depan energi yang lebih bersih bagi Indonesia,” ujar Michael.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pandangan Kepala Kanwil BPN NTT, Dr. Drs. Hiskia Simarmata, kerja sama lintas instansi ini merupakan wujud nyata percepatan pembangunan yang mengutamakan keberlanjutan. “Kami di BPN NTT mendukung penuh PLN agar pengadaan tanah berjalan sesuai regulasi dan tepat waktu. Ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan bagi semua pihak terkait,” ucap Hiskia.
Apresiasi tinggi disampaikan oleh General Manager PLN UIP Nusra, Abdul Nahwan, yang menyebut proyek PLTP Ulumbu Unit 5-6 sebagai tonggak sejarah dalam penggunaan energi bersih di kawasan timur Indonesia. “Proyek ini bukan hanya soal energi, tapi masa depan yang lebih hijau bagi generasi mendatang,” tegas Abdul.
Dengan target penyelesaian pada Desember 2024, PLN berharap proyek ini menjadi simbol kolaborasi lintas lembaga dan dedikasi untuk memperkuat kapasitas energi bersih. Berlandaskan pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2021 dan aturan pelaksanaan lainnya, proyek ini siap mengubah wajah energi Indonesia menuju kemandirian yang berkelanjutan.






