Halontb.com – Sebuah prestasi luar biasa kembali ditorehkan dunia seni budaya Nusa Tenggara Barat. Setelah sukses membius ribuan pasang mata dalam pembukaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII, tari kolosal karya seniman NTB kini resmi diundang Istana Kepresidenan untuk ditampilkan dalam perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80.
Kepala Taman Budaya NTB, Lalu Suryadi Mulawarman, mengungkapkan bahwa undangan resmi dari Istana telah dikirim langsung kepada Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal. Dalam pertunjukan nanti, sebanyak 200 penari pilihan dari NTB akan mempersembahkan tarian budaya yang sebelumnya mendapat pujian luas dari publik dan para tokoh nasional.
“Saya sangat terharu. Setelah Fornas, saya pikir mungkin tahun depan kita punya kesempatan. Tapi rupanya hari ini Mamiq Gubernur mengabarkan langsung bahwa kita akan tampil Agustus ini. Undangan dari Istana sudah diterima,” kata Suryadi penuh semangat, Rabu (30/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penampilan tari kolosal pada pembukaan Fornas VIII di halaman Kantor Gubernur NTB memang mencatat sejarah tersendiri. Bukan hanya dari sisi jumlah penari yang mencapai 500 orang, tetapi karena konsep artistik yang matang, narasi kebudayaan yang kuat, dan teknik koreografi yang menyatu dengan iringan musik tradisional NTB.
Suguhan itu kemudian viral di media sosial. Klip-klip singkatnya beredar di berbagai platform digital, mendapat pujian dari warganet, dan menjadi perbincangan hangat di banyak kalangan. Pujian juga datang langsung dari para pejabat tinggi negara seperti Agus Harimurti Yudhoyono dan Teuku Rifky Harsa yang hadir menyaksikan langsung acara pembukaan.
Dalam keterangan singkatnya, Gubernur NTB menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh negara. “Alhamdulillah, kita dipercaya mewakili Indonesia lewat budaya NTB. Ini kehormatan besar. Mari kita jaga bersama agar tampil maksimal,” ucapnya melalui pesan singkat.
Keikutsertaan NTB di perayaan kenegaraan bukan hanya soal estetika, melainkan juga diplomasi kultural yang menyampaikan pesan: bahwa NTB hadir, kuat, dan ikut memberi warna dalam sejarah Indonesia. Bagi para seniman, ini bukan garis akhir, melainkan gerbang baru untuk menunjukkan bahwa budaya lokal punya tempat terhormat di pentas nasional.






