Halontb.com – Suasana di Perbakin Rinjani Shooting Range Sandik, Lombok Barat, begitu dinamis. Para pemangku kepentingan dari berbagai instansi berkumpul untuk menghadiri Rapat Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) tingkat wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari Selasa (24/6/2024).
Kegiatan ini tidak hanya sekedar rapat biasa, tetapi sebuah upaya memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mengoptimalkan pengawasan terhadap orang asing di wilayah NTB.
Acara ini dibuka dengan resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTB. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pengawasan terhadap peningkatan jumlah orang asing yang datang ke NTB untuk berinvestasi. “Kedatangan para investor asing harus kita sambut dengan baik, namun perlu juga kita pastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan yang berlaku, termasuk dalam hal perpajakan,” ujar beliau. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran TIMPORA dalam menjaga keamanan dan ketaatan hukum di wilayah NTB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah sesi pembukaan yang penuh wawasan, acara dilanjutkan dengan latihan menembak yang diikuti oleh seluruh peserta. Latihan ini bukan hanya sekedar aktivitas fisik, melainkan sebuah metode untuk membangun kekompakan dan kebersamaan antar anggota TIMPORA. Dalam suasana nonformal ini, para peserta dapat berinteraksi lebih akrab, saling bertukar informasi, dan memperkuat jaringan kerja mereka.
Melalui rapat dan kegiatan ini, TIMPORA NTB diharapkan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap orang asing di NTB. Sinergi yang terjalin di antara berbagai instansi terkait menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan pengawasan orang asing yang semakin kompleks. Dengan kolaborasi yang kuat, TIMPORA NTB optimis mampu menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah NTB, sekaligus mendukung iklim investasi yang kondusif dan taat aturan.
Kegiatan yang berlangsung di Perbakin Rinjani Shooting Range ini menegaskan bahwa pengawasan orang asing bukan hanya tanggung jawab satu instansi, tetapi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Sinergi dan kolaborasi yang terbentuk diharapkan dapat terus berlanjut, menjadikan NTB sebagai wilayah yang aman dan menarik bagi para investor asing, namun tetap dalam koridor hukum yang berlaku.