Gema Tambur dari Timur: Barongsai Bangkit di Lombok, Satukan Budaya dan Olahraga di FORNAS VIII

- Wartawan

Kamis, 31 Juli 2025 - 05:25 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PLBSI, Prof. Nurdin Purnomo, memberikan keterangan usai pembukaan kompetisi barongsai di ajang FORNAS VIII 2025 yang digelar di Mataram Mall, Lombok. Barongsai resmi debut sebagai cabang olahraga rekreasi nasional. (Foto: Istimewa)

Ketua Umum PLBSI, Prof. Nurdin Purnomo, memberikan keterangan usai pembukaan kompetisi barongsai di ajang FORNAS VIII 2025 yang digelar di Mataram Mall, Lombok. Barongsai resmi debut sebagai cabang olahraga rekreasi nasional. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Satu per satu kepala naga dan singa berwarna-warni melompat lincah di tengah kerumunan. Suara tambur menghentak langit Mataram. Bukan sekadar pertunjukan ini adalah sejarah. Untuk kali pertama, barongsai tampil dalam kompetisi resmi Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII, membawa warna baru dari akar budaya ke panggung olahraga Indonesia.

Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI) menjadi pendorong utama inisiatif ini. Ketua Umum PLBSI, Prof. Nurdin Purnomo, menyebut kehadiran di FORNAS sebagai tonggak penting bagi eksistensi barongsai sebagai olahraga rekreasi yang mengandung nilai-nilai seni, budaya, dan semangat kolektif.

“Barongsai adalah olahraga yang lahir dari tradisi. Ada fisik, ada disiplin, ada nilai kebersamaan di dalamnya,” ujar Prof. Nurdin dalam wawancara khusus, Selasa (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebanyak delapan provinsi berpartisipasi dalam kompetisi ini, di antaranya DKI Jakarta, NTB, Jambi, dan Jawa Barat. Sebelumnya 14 provinsi telah mendaftar, namun medan berat dan mahalnya logistik menjadi kendala bagi sebagian besar tim. Keterbatasan dukungan anggaran membuat sebagian batal hadir, menunjukkan masih jauhnya jalan bagi pemerataan budaya dan olahraga di negeri ini.

Mataram Mall, pusat perbelanjaan terbesar di Lombok, diubah menjadi arena seni budaya. Dua kategori dipertandingkan: Barongsai Tradisional yang menekankan aspek autentik, dan Barongsai Tambun yang lebih eksploratif. Penilaian dilakukan ketat oleh dewan juri PLBSI, mencakup aspek estetika, musik, kostum, teknik gerak, dan kreativitas tim.

“Kami ingin masyarakat melihat bahwa barongsai bukan hanya milik komunitas tertentu. Ini milik bangsa. Dan FORNAS adalah tempat tepat untuk menyuarakan itu,” tambah Prof. Nurdin.

Momen ini bukan hanya soal perlombaan, tetapi juga panggilan untuk membuka ruang lebih luas bagi budaya lokal dan minoritas dalam arena olahraga nasional. Barongsai, yang selama ini akrab dalam perayaan Imlek, kini tampil dengan wajah baru: penuh semangat olahraga, prestasi, dan kebangsaan.

FORNAS VIII di Lombok tak hanya menyajikan hiburan, tapi juga menyampaikan pesan mendalam: Indonesia besar karena ragam budaya yang dihidupi, dirawat, dan diberi ruang untuk tumbuh bersama. Dari barongsai di tanah Sasak, semangat persatuan menggema lebih lantang dari dentuman tambur.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Justitia Fight Sport Siap Guncang Ring NTB: 32 Fighter Akan Adu Nyali di Mataram
Zabur: Dukung MotoGP Mandalika 2025, Tapi Hak Warga Jangan Dikesampingkan
Ketua Bardam Nusa Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan MotoGP Mandalika 2025
Ketua Forum Kadus Ajak Warga Desa Kuta Berperan Aktif Sukseskan MotoGP Mandalika
Mandalika Dipoles Jadi Kebanggaan, Pemprov NTB Malah Bilang Tak Sanggup Bayar
Ada Pungli di Bansis Milik Oknum Anggota DPRD NTB, Forum Rakyat Laporkan ke Kejati NTB
Proyek Misterius di Gelanggang Pemuda: Dikerjakan Tanpa Izin, Dibiayai Entah dari Mana
FKUB NTB Support Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 14:03 WITA

Ketika Tanah Negara ‘Disulap’ Jadi Milik Pribadi: Praperadilan Mantan Pejabat BPN Ambruk di Mataram

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:25 WITA

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:45 WITA

Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Berita Terbaru