FORNAS VIII NTB 2025: Ketika Gelaran Olahraga Menjadi Pesta Rakyat dan Kebangkitan Ekonomi Lokal

- Wartawan

Minggu, 27 Juli 2025 - 14:29 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penampilan atraktif kontingen Kalimantan Selatan dengan atraksi sembur api memukau penonton saat defile pembukaan FORNAS VIII NTB 2025. (Foto: Istimewa)

Penampilan atraktif kontingen Kalimantan Selatan dengan atraksi sembur api memukau penonton saat defile pembukaan FORNAS VIII NTB 2025. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Di tengah langit cerah dan riuh sorak warga, FORNAS VIII NTB resmi dibuka Sabtu malam (26/7/2025). Bukan sekadar pesta olahraga, Festival Olahraga Rekreasi Nasional kali ini menjelma menjadi perayaan budaya, panggung kreativitas, dan titik balik geliat ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Barat.

Gelaran akbar ini mengusung semangat inklusif: siapa pun boleh ikut, siapa pun boleh bersenang-senang. “Kalah Menang Semua Senang” tagline itu tak hanya jadi slogan, tetapi napas yang menghidupkan setiap sudut perhelatan. Inilah olahraga sebagai ruang rekreasi, bukan dominasi.

Sejak pembukaan, nuansa itu sudah terasa. Tarian kolosal bertema kolaborasi budaya Sasambo akronim dari Sasak, Samawa, dan Mbojo menghipnotis penonton. Musik tradisional berpadu dengan gerakan kontemporer menciptakan kesan magis: inilah wajah NTB, modern tapi tidak melupakan akar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun keindahan budaya bukan satu-satunya sorotan. FORNAS kali ini mencatat sejarah karena untuk pertama kalinya, hampir seluruh pelaksanaan event dilakukan dengan melibatkan tenaga lokal. Pemerintah Provinsi NTB menggandeng komunitas kreatif, pelajar, UMKM, hingga para lansia untuk menjadi bagian dari tim penyelenggara.

“Anak-anak muda NTB membuktikan bahwa mereka tidak hanya bisa menonton, tapi bisa menciptakan dan memimpin sebuah perhelatan nasional,” kata Lia Zahrani, pelaku industri kreatif lokal yang dipercaya sebagai koordinator konten digital selama event berlangsung.

Dengan lebih dari 10 ribu peserta dan puluhan ribu penonton yang datang ke NTB, roda ekonomi lokal langsung berputar. Hotel-hotel terisi penuh, warung makan ramai pengunjung, dan pelaku UMKM mendapatkan peluang besar untuk memperkenalkan produk mereka ke khalayak nasional. Event ini bahkan menjadi batu loncatan untuk kampanye wisata berbasis komunitas di NTB.

Dari sisi ekologi, penyelenggaraan FORNAS juga memperhatikan prinsip keberlanjutan. Tidak ada panggung mewah berbahan plastik atau dekorasi sekali pakai. Hampir semua elemen acara dibuat dari bahan lokal yang ramah lingkungan menjadikannya salah satu gelaran olahraga nasional yang paling eco-friendly.

Dan tentu, di balik suksesnya penyelenggaraan ini, ada misi besar yang sedang disiapkan NTB: menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028. FORNAS menjadi uji coba awal, bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal semangat dan kekompakan masyarakat NTB.

Apa yang terlihat dalam FORNAS VIII adalah lebih dari sekadar kompetisi. Ia adalah momentum ketika olahraga, budaya, pariwisata, dan ekonomi berpadu dalam satu irama. Irama yang digerakkan oleh rakyat sendiri, dari desa hingga kota, dari pelajar hingga seniman, dari pedagang kecil hingga pemimpin daerah.

Dan bila ini adalah awal, maka NTB sedang menuju arah yang benar. Menuju Indonesia yang bangkit dari akar rumput.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Zabur: Dukung MotoGP Mandalika 2025, Tapi Hak Warga Jangan Dikesampingkan
Ketua Bardam Nusa Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan MotoGP Mandalika 2025
Ketua Forum Kadus Ajak Warga Desa Kuta Berperan Aktif Sukseskan MotoGP Mandalika
Mandalika Dipoles Jadi Kebanggaan, Pemprov NTB Malah Bilang Tak Sanggup Bayar
Ada Pungli di Bansis Milik Oknum Anggota DPRD NTB, Forum Rakyat Laporkan ke Kejati NTB
Proyek Misterius di Gelanggang Pemuda: Dikerjakan Tanpa Izin, Dibiayai Entah dari Mana
FKUB NTB Support Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025
Gemuruh di Selaparang: FORNAS VIII Bungkus Prestasi, Gairahkan Ekonomi, dan Teguhkan Persatuan Bangsa

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru