Halontb.com – PLN terus membuktikan komitmennya sebagai penyedia layanan listrik yang adaptif dan berorientasi pada kenyamanan pelanggan. Di tengah hiruk-pikuk Car Free Day (CFD) di Jalan Udayana, Mataram, Minggu (22/6), PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (PLN UIW NTB) menghadirkan program bertajuk “Aman dan Nyaman”, mensosialisasikan beragam fitur dan layanan unggulan, salah satunya migrasi ke listrik pascabayar.
Booth PLN pagi itu menjadi pusat perhatian, bukan hanya karena desainnya yang atraktif, tetapi juga karena para petugas PLN sigap menjawab pertanyaan pengunjung seputar kelistrikan rumah tangga. Layanan pascabayar yang diusung dalam program “Aman dan Nyaman” menjadi topik utama, mengingat banyak pelanggan yang belum familiar dengan manfaat dan keunggulannya.
“Pascabayar memberikan kenyamanan karena pelanggan cukup menggunakan listrik sesuai kebutuhan, lalu membayar di akhir bulan. Kami hadir untuk mengedukasi bahwa ada opsi lain yang bisa disesuaikan dengan gaya hidup pelanggan,” tutur Sri Heny Purwanti, General Manager PLN UIW NTB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Heny menekankan bahwa layanan ini sangat relevan di era digital. Melalui aplikasi PLN Mobile, pelanggan bisa mengajukan permohonan migrasi dan memantau penggunaan listrik tanpa harus repot. Pendekatan ini juga sejalan dengan misi PLN untuk meningkatkan literasi energi dan transformasi digital.
Tak hanya edukasi soal pascabayar, pengunjung CFD juga diajak menjajal langsung penggunaan kompor induksi yang lebih hemat, aman, dan ramah lingkungan. Kampanye electrifying lifestyle ini menjadi bukti nyata bahwa PLN mendorong perubahan pola konsumsi energi ke arah yang lebih berkelanjutan.
Warga pun menyambut baik langkah ini. Marino, seorang warga Mataram, mengaku mendapatkan informasi baru yang selama ini belum ia pahami. “Saya kira pindah dari token ke pascabayar ribet, ternyata gampang. Acaranya informatif banget,” katanya.
Dengan semangat membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan, PLN memastikan kehadiran mereka di ruang publik bukan sekadar formalitas. Ini adalah bentuk transformasi layanan lebih terbuka, edukatif, dan menjawab kebutuhan pelanggan zaman kini.






