Geothermal Flores dan Jalan Tengah PLN: Dari Penolakan Menuju Kolaborasi Sosial

- Wartawan

Rabu, 23 April 2025 - 06:20 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perwakilan PLN berdialog dengan tokoh adat dan tokoh agama di Flores dalam forum pembentukan Satgas Penanganan Isu Sosial dan Teknis.(Foto: Dok. PLN)

Perwakilan PLN berdialog dengan tokoh adat dan tokoh agama di Flores dalam forum pembentukan Satgas Penanganan Isu Sosial dan Teknis.(Foto: Dok. PLN)

Halontb.com – Di tengah ketegangan sosial yang menyertai rencana pengembangan energi panas bumi di Flores, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) memilih meredam gelombang penolakan dengan pendekatan yang tidak biasa: membangun jalan tengah berbasis dialog dan kolaborasi lintas sektor.

Penolakan yang muncul dari sebagian masyarakat terhadap proyek geothermal di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Flores bukan dianggap sebagai hambatan, melainkan sebagai refleksi dari keresahan yang valid dan perlu ditanggapi dengan serius. Bagi PLN, keberlanjutan proyek tak bisa dilepaskan dari kepercayaan sosial, dan kepercayaan itu hanya bisa tumbuh dalam ruang keterbukaan.

Melalui sinergi dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, PLN menyambut pembentukan Satgas Penanganan Isu Sosial dan Teknis yang dijadwalkan mulai aktif pada Mei ini. Tim ini akan beranggotakan unsur pemerintah, tokoh agama seperti keuskupan, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, pengembang, hingga komunitas adat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Transisi energi bukan semata soal teknologi. Ini tentang bagaimana kita membangun relasi dengan masyarakat yang menjadi bagian dari lokasi pembangunan,” ungkap Yasir, General Manager PT PLN UIP Nusra.

Ia menambahkan bahwa Satgas ini akan menjadi forum verifikasi lapangan dan merumuskan rekomendasi berbasis dialog, bukan dominasi.

PLN juga menekankan bahwa proyek geothermal telah melewati kajian panjang, dari aspek teknis, lingkungan hingga keekonomian. Namun, tanpa partisipasi aktif masyarakat lokal, proyek sebesar apapun tak akan berumur panjang.

Yasir menegaskan bahwa PLN akan selalu membuka diri terhadap kritik dan perbedaan pandangan.

“Kami ingin transformasi energi ini berpihak pada masyarakat. Keberlanjutan itu tak bisa dipaksakan, tapi harus diperjuangkan bersama,” katanya.

Dengan beban puncak sistem kelistrikan Flores yang telah menyentuh angka 104 MW, dan kapasitas pembangkit yang hampir setara, kebutuhan akan sumber daya energi bersih tak bisa ditunda. Panas bumi dianggap sebagai solusi ideal yang stabil, ramah lingkungan, dan cocok dengan karakteristik geologi Flores dan Lembata.

Melalui pendekatan kolaboratif ini, PLN berharap geothermal tidak lagi dilihat sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk membangun masa depan energi Flores yang mandiri dan berkelanjutan, di mana pembangunan bukan menggusur, tapi merangkul.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Waktu Mepet, Satker PJN I NTB Pastikan Proyek IJD Puluhan Miliar Tuntas dan Tepat Sasaran
Dari Lombok untuk Indonesia: ICATEI 2025 Dorong Transisi Energi Bersih dan Berkelanjutan
Jalan Pesanggrahan–Kumbak Dibangun, Petani Lombok Barat Sambut Harapan Baru
Akses Ekonomi dan Wisata Lombok Timur Siap Terdongkrak, Tiga Proyek IJD Segera Dikebut
PLN Jaga Wajah Indonesia di Mata Dunia Lewat Keandalan Listrik MotoGP Mandalika 2025
PLN UIW NTB Tegaskan Komitmen Transisi Energi Melalui PLTS Sengkol
Dari Santong ke Masa Depan: PLN Pacu Akselerasi Energi Terbarukan di NTB
Bank NTB Syariah Buktikan Daya Saing, Catat Miliaran Transaksi di Ajang Literasi Keuangan

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru