Halontb.com – Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur energi di Indonesia, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) membuktikan bahwa proyek besar tidak harus mengorbankan keberlangsungan hidup masyarakat sekitar. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN bersama Kelompok Tani Nubahaeraka di Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, terus mendorong pertumbuhan sektor pertanian sebagai bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi lokal.
Keberhasilan panen kacang tanah pada akhir Maret lalu menjadi tonggak penting dalam perjalanan kolaborasi ini. Program hortikultura yang dimulai dengan pelatihan dan pendampingan kini telah menghasilkan dua kali panen, menandakan bahwa dengan strategi yang tepat, pertanian tetap dapat berkembang di tengah pesatnya pembangunan proyek energi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Atadei.
“Kami sangat bangga melihat hasil dari kerja keras petani Nubahaeraka. Ini bukan hanya tentang panen, tetapi tentang membangun semangat kemandirian masyarakat. Setelah Idulfitri nanti, kami akan mengadakan panen bersama PLN dan memberikan sertifikat pelatihan bagi petani yang telah mengikuti program ini,” ujar Paul Makarius Dolu dari Yayasan Payung Perjuangan Humanis (PAPHA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Paul, keberlanjutan program ini menjadi fokus utama, dengan langkah konkret berupa distribusi bibit baru seperti terong, timun, dan Pepaya California. Selain membantu petani mendapatkan hasil yang lebih beragam, inisiatif ini juga memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
Kasirun, Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusa Tenggara 3, mengungkapkan bahwa PLN tidak hanya sekadar mendukung proyek infrastruktur listrik, tetapi juga ingin memastikan bahwa masyarakat yang berada di sekitar proyek mendapatkan manfaat nyata.
“Kami percaya bahwa pembangunan tidak hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga membangun manusia dan komunitas. Panen bersama nanti akan menjadi momen penting dalam merayakan semangat gotong royong yang terus kami perkuat bersama masyarakat,” ungkap Kasirun.
Sementara itu, General Manager PLN UIP Nusra, Yasir, menegaskan bahwa proyek PLTP Atadei merupakan bagian dari transisi energi nasional yang tidak hanya menargetkan keberlanjutan lingkungan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa proyek energi tidak boleh berjalan sendiri. Masyarakat harus ikut tumbuh dan berkembang bersama. Program hortikultura yang berhasil panen dua kali ini adalah bukti bahwa pertanian dan energi bisa saling menguatkan,” tegas Yasir.
Dengan sinergi yang semakin erat antara PLN dan masyarakat, harapan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Lembata semakin nyata. Ke depan, PLN terus berupaya mengembangkan program-program yang mendukung ekonomi lokal, memastikan bahwa energi yang dihasilkan dari PLTP Atadei membawa manfaat yang lebih luas bagi seluruh masyarakat.






