Equalizer: Murai Batu Mataram yang Mencuri Perhatian di Reyalita Cup 3

- Wartawan

Selasa, 23 April 2024 - 03:08 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adam sang perawat Equalizer saat menerima tropi pada lomba Murai Batu kelas utama  Reyalita Cup 3, Minggu (21/4/2024). (Foto: Asriadi saleh)

Adam sang perawat Equalizer saat menerima tropi pada lomba Murai Batu kelas utama Reyalita Cup 3, Minggu (21/4/2024). (Foto: Asriadi saleh)

Halontb.com – Burung Murai Batu bernama Equalizer, membuat kejutan di event Oriq Jaya Indonesia dalam Reyalita Cup 3, Minggu (21/4/2024).

Berbekal materi isian lengkap dan durasi sampai tuntas, murai bernomor 28 ini membuat juri tak bisa meremehkannya. Yup, Equalizer pun menyabet juara 1 di kelas utama piala Reyalita Cup 3.

Adam, sang perawat Equalizer tampak sumringah. Warga Kelurahan Cakra Selatan, Cakranegara, Kota Mataram dan tergabung di Majapahit sf ini merasa puas.Murai batu yang dirawatnya, lagi-lagi membawa hasil memuaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Di event bergengsi ini tentu bikin bahagia. Jadi tidak sia-sia saya merawatnya,” kenang dia usai lomba kelas utama murai batu, kepada Seputarntb.com.

Equalizer adalah burung ocehan murai batu yang dirawat sudah mulai dewasa. Sederet prestasi gemilang yang pernah disabet diantaranya: AMM Bali, SML Lombok, BnR Bali, Oriq Jaya NTB, BnR NTB, NZR NTB,RI NTB dan sekarang Reyalita Cup 3 feat Oriq Jaya NTB.

Murai Batu Equalizer. (Foto: Asriadi saleh)

Untuk diketahui, kelas utama murai ini sebagai kasta tertinggi. Dimana tidak banyak burung yang bisa mengikuti lomba.

Di kelas ini hanya ada 16 ekor burung saja, atau biasa disebut dengan G16. Uang pendaftaran dari semua peserta yakni masing-masing Rp 1 juta, tetap menggunakan sistem persentase yang diberikan kepada pemenang.

“Panitia atau penyelenggara tetap menggunakan sistem persentase tujuan supaya kami adil tidak membeda-bedakan dengan kelas lainnya,” ungkap Ketua DPW Oriq Jaya NTB Komang Sweca Negare

Kelas ini, menurut pria asal Suranadi, Narmada, Lombok Barat, betul-betul sebagai kelas tertinggi. Kelas G16 ini, dijelaskan dia, penilaiannya dititik beratkan pada kualitas burung.

“Event burung ocehan yang kami kelola sudah bergeser, bukan sekadar ramai atau unggul dari sisi materi saja, akan tetapi kualitas itu menyeluruh, mulai burung, juri dan lainnya,” ungkapnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Demi Wisata Aman ke Gili, Syahbandar Pemenang Rela Pantau Cuaca Setiap Hari
Raja Mandalika: Surga Penginapan Mewah di Jantung Destinasi Dunia
Hanya Empat Hari Menuju Infanteri Cup II Rajawali Indonesia NTB, Buru Tiket Sebelum Kehabisan!
Komunitas Pariwisata Bandara Lombok Bersatu Sukseskan Pilkada Damai: Harapkan Pemimpin NTB yang Mampu Dorong Kemajuan Pariwisata Lokal
Ajang Bergengsi Piala Ketua SML 2024: Ketatnya Persaingan dan Banjir Hadiah di Taman Mayura
Guncang Malam di BCA Senggigi Sunset Jazz 2024: Nikmati Musik Penuh Energi dan Kuliner Lezat!
Bupati Cup 8 Segera Hadir: Ajang Berkicau Terbesar di Lombok Tengah Siap Memikat Para Pecinta Burung
Mangrove Purba Jerowaru: Surga Ekowisata yang Mendongkrak Perekonomian Warga Lombok Timur

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru