Suhardi menjelaskan, tahapan penyelenggaraan pemilu sedang berjalan. Saat hari H nanti masyarakat akan berpartisipasi untuk memilih di bilik suara tentu dalam memberikan pilihan, harus ada argumentasi sebagai refleksi. Salah satu tugas pihaknya yaitu, melakukan penanganan pelanggaran pemilu.
Suhardi juga menjelaska, pelanggaran administratif, pelanggaran etik, pelanggaran undang-undang lainnya tetap akan ada, berkutnya pelanggaran pidana pemilu dengan SARA.
“Sampai hari ini dengan metode isu sara. Sehingga, bagi bawaslu musuh yg nyata adalah potisasi sara melalui politik identitas,” tegas Suhardi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara untuk mencegah hal itu terjadi pihaknya telah melaksanakan sosialisasi terkait bahaya politisasi SARA, money politik,.
Namun kata Suhardi kenapa politik identitas ini berhebus katanya karena biayanya murah dan dapat dijangkau. Bahkan lanjut Suhardi, di WA juga menjadi sarana untuk poltik identitas.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya






