“Lombok Tengah sejauh ini hanya sampai PJ. Nah, apakah dengan majunya Pathul Bahri Lombok Tengah akam jadi Gubernur? Atau tetap PJ?,” katanya.
Ia mengatakan, jika memang Pathul memang bisa merepresentasikan Lombol Tengah, apakah tidak ada calon lain dari sana, ada Suhaili dan M Iqbal.
“Karena kalau Lombok Tengah memaksakan lebih dari satu figur, 1 tentu pemilih Loteng akan sulit menentukan pilihannya. Meskipun Pilkada inikan tidak normatif bahwa pemilih Loteng akan memilih figur dari Loteng,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun begitu, papar Prof. Kadri, bila dikaji dari aspek Partai Politik, posisi Pathul Bahri yang menjabat Ketua DPD Partai Gerindra NTB, tak bisa diremehkan.
“Dari Partai Gerindra, peluang Pathul Bahri menurut saya sangat besar jika ditinjau dari kemenangan mutlak Prabowo dalam Pilpres di NTB. Meskipun pilpres dan pilgub tidak selalu harus linear sama hasilnya,” katanya.
Dikatakan, jika NTB dinilai oleh penguasa kedepan sebagai daerah yang harus diberi perhatian, salah satunya karena NTB sebagai destinasi wisata nasional, tentu effort penguasa memberikan dukungan penuh.
“Apakah NTB akan jadi perhatian Presiden atau tidak? Dan kalai itu terjadi dan diintervensi penguasa tentu akan lain jadinya. Kemauan penguasa, effort dan upaya instrumennya tentu mendukung penuh. Sehingga jika Pilkada NTB ini bisa masuk dalam klik nasional, maka Pathul Bahri akan berpeluang dan semakin menarik,” tegasnya.
Kekuatan Pathul dengan Partai Gerindra, bila dipadu dengan Ummi Dinda dengan Partai Golkar akan membawa pasangan ini sangat layak diperhitungkan dalam Pilkada NTB 2024.
“Kalau pun Pathul – Dinda jadi pasangan, menurut saya ini potensial. Pathul strategis dan didukung Ummi Dinda, diprediksi akan cukup bagus peluangnya,” katanya.
Sementara itu, Dr Irfan Suriadiata SH MH mengatakan, diskusi yang digelar LOGIS harus sering diadakan.
“Karena ranah intelektual inilah yang diharapkan bisa memberikan perspektif bagi masyarakat tentang calon pemimpinnya ke depan,” katanya.
“Apakah sosok ini layak atau tidak?. Apa bisa poros tengah mampu jadi penantang bagi calon lainnya. Karena ada juga petahana,” katanya.
Diskusi publik yang dihadiri tak kurang dari 50 peserta terdiri dari aktivis, mahasiswa, dan media massa berlangsung hanya diwarnai tanya jawab seputar figur Pathul – Dinda.
“Ini diskusi pertama, dan LOGIS akan menggelar seri diskusi berikutnya. Semua dilakukan untuk memberikan persepsi dan pandangan bagi masyakat NTB terkait calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilkada NTB 2024 ini,” tukas Direktur LOGIS, M Fihiruddin. (*)
Halaman : 1 2






