Indonesia Bakal Atur Penggunaan Medsos untuk Anak, Mirip Kebijakan Ketat di Eropa dan Amerika

- Wartawan

Rabu, 15 Januari 2025 - 09:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, berkesempatan berbagi momen bersama anak-anak Indonesia dalam rangka peringatan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November 2024. Kegiatan tersebut terlihat melalui unggahan di akun Instagram resminya, @meutya_hafid.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, berkesempatan berbagi momen bersama anak-anak Indonesia dalam rangka peringatan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November 2024. Kegiatan tersebut terlihat melalui unggahan di akun Instagram resminya, @meutya_hafid.

Menkomdigi: Aturan Media Sosial Ramah Anak Segera Hadir

HaloNTB.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan bahwa pemerintah akan segera merumuskan regulasi terkait penggunaan media sosial (medsos) yang ramah anak. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 13 Januari 2025.

Menurut Meutya, perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto mendorong pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dibahas (dalam pertemuan dengan Prabowo). Tadi salah satu membahas tentang bagaimana kita melindungi anak-anak kita di ranah digital. Persisnya nanti kita lihat, nanti kita lihat seperti apa,” ungkapnya.

Menkomdigi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan DPR mengenai wacana Undang-Undang (UU) yang akan mengatur batas usia untuk mengakses media sosial. Sembari menunggu pengesahan UU, kementerian akan menerapkan aturan sementara agar orang tua dapat lebih bijak dalam mengelola akses digital anak-anak mereka.

“Kita inginnya pelajari dulu betul-betul. Tapi pada prinsipnya gini, sambil menjembatani aturan yang lebih tetap, pemerintah akan mengeluarkan aturan pemerintah terlebih dahulu,” ujar Meutya.

Ia menambahkan, “Sambil kemudian kajian yang terkait dengan perlindungan anak. Lebih kuatnya lagi yang tidak bisa di ranah kementerian karena harus melibatkan DPR, itu juga kami akan siapkan.”

Dukungan Prabowo untuk Perlindungan Anak di Dunia Digital

Meutya menekankan bahwa Presiden Prabowo sangat mendukung upaya perlindungan anak di dunia digital. Arahan Presiden menegaskan pentingnya kebijakan ini segera direalisasikan.

“Presiden kalau terkait anak-anak memang sangat atentif. Tadi beliau sampaikan, lanjutkan, dipelajari dan agar bisa dilaksanakan,” katanya.

“Beliau (Prabowo) sangat mendukung bagaimana perlindungan anak ini bisa dilakukan ke depan di ranah digital kita,” tambah Meutya.

Belajar dari Regulasi Negara Lain

Upaya Indonesia ini sejalan dengan langkah yang telah diterapkan oleh beberapa negara, seperti Australia, Amerika Serikat, dan berbagai negara Eropa.

  • Australia: Pada Desember 2025, Australia akan memberlakukan aturan yang mewajibkan usia minimum 16 tahun untuk membuat akun media sosial. Langkah ini bertujuan melindungi perkembangan generasi muda di era digital.
    “Pemerintah Australia melindungi generasi muda yang berada pada tahap kritis perkembangan mereka, melalui pembatasan usia medsos,” kata pernyataan pemerintah setempat.
  • Amerika Serikat: AS telah memberlakukan Children’s Online Privacy Protection Rule (COPPA) sejak 2023, yang melarang anak di bawah 13 tahun menggunakan media sosial tanpa izin orang tua.
    “Anak di bawah umur 13 tahun harus mendapatkan izin orang tua untuk menggunakan medsos,” demikian isi artikel Culaw Review pada 5 September 2024.
  • Eropa: Inggris dan Norwegia memiliki pendekatan unik. Inggris memprioritaskan keamanan daring, sedangkan Norwegia memberlakukan kebijakan di mana anak-anak hanya boleh menggunakan medsos setelah usia 15 tahun dengan persetujuan orang tua.

Langkah-langkah serupa diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk menerapkan kebijakan yang adaptif dan efektif demi melindungi generasi muda di ranah digital.*

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Shin Tae-yong: Dari Pelatih Timnas Indonesia ke Cameo Film ‘Ghost Soccer’
Alex Pastoor Jadi Sosok yang Berharga Bagi Thom Haye hingga Kesukaan sang Asisten Kluivert Memantau Pemain dari Sisi Lapangan
Siswa dan Deddy Corbuzier Kritik Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo Minta Maaf dan Berjanji Perbaiki
Livy Renata Teruskan Pertikaian dengan Deddy Corbuzier, Sindir Lewat Cuitan soal Permasalahan dengan Catheez
Fenomena Koin Jagat: Aplikasi Berburu Harta Karun yang Menyisakan Kerusakan pada Fasilitas Umum
Biaya Haji Turun Lagi, Berkat Dukungan Arab Saudi yang Terus Meningkat
Petisi Berbuntut Panjang, Gus Miftah Resmi Lepas Jabatan di Kabinet Prabowo
Teguran Prabowo ke Gus Miftah Usai Olokan ke Penjual Es Teh Bakul, Donasi Mengalir ke Sunhaji

Berita Terkait

Selasa, 28 Januari 2025 - 07:56 WITA

Sekda NTB Terseret Skandal DAK: Fee Proyek untuk Ambisi Pilkada, Nama PT Titik Temu Mencuat

Jumat, 24 Januari 2025 - 03:08 WITA

Mafia DAK NTB Disorot: APPM Tuntut APH Usut PT Titik Temu dan Oknum Pejabat Dikbud

Kamis, 23 Januari 2025 - 04:01 WITA

Perjuangan Hukum Fihiruddin: Hak Kemerdekaan yang Dirampas, Kini Berpeluang Pulih

Jumat, 3 Januari 2025 - 15:14 WITA

Seruan TGPF: Somasi Narkoba NTB Gugat Transparansi Pemberantasan Narkotika di Bima dan Dompu

Senin, 9 Desember 2024 - 13:31 WITA

Sidang Korupsi Harvey Moeis: Sandra Dewi Pilih Pantau dari Rumah, Klaim Pisah Harta

Sabtu, 7 Desember 2024 - 11:20 WITA

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Menyesali Tindakannya, Polisi Telusuri Motif

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:12 WITA

Kasus Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi di Semarang, Keluarga Ungkap Dugaan Intervensi

Rabu, 4 Desember 2024 - 10:14 WITA

Keterbatasan Fisik Tak Menyurutkan Kejahatan, Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung Mengguncang NTB

Berita Terbaru