Misteri Kematian Polisi Muda di Lombok Barat, Keluarga Bongkar Kejanggalan

- Wartawan

Senin, 8 September 2025 - 00:44 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Brigadir Esco. (Foto: Istimewa)

Brigadir Esco. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Misteri kematian Brigadir Polisi Esco Faska Rely hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar. Ditemukan tewas pada Minggu (24/8/2025) dengan kondisi leher terikat di bukit belakang rumah dinasnya di Lembar, Lombok Barat, kasus ini terus memicu perdebatan apakah sang intel Polres Lombok Barat menjadi korban bunuh diri atau justru pembunuhan yang terencana.

Hasil autopsi RS Bhayangkara Mataram mengungkap adanya tanda kekerasan di bagian leher, yang memperkuat dugaan kematian Esco bukan karena gantung diri. Fakta tersebut sejalan dengan temuan bercak darah di kamar korban, handuk, dan pintu rumah dinas, serta reaksi anjing pelacak yang berulang kali mengarah ke kamar, menimbulkan dugaan kuat bahwa lokasi eksekusi berbeda dengan tempat jenazah ditemukan.

Keluarga Brigadir Esco tak tinggal diam. Melalui kuasa hukumnya, mereka mendesak agar kasus ini segera dinaikkan ke tahap penyidikan. “Ada banyak kejanggalan, termasuk isi ponsel korban yang sampai sekarang belum dibuka. Itu kunci untuk mengungkap siapa yang terakhir berkomunikasi dengannya,” tegas Lalu Anton Hariawan, kuasa hukum keluarga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kecurigaan semakin dalam ketika ayah korban, Syamsul Herawadi, mengungkap percakapan terakhir sang anak. Esco sempat mengaku tidak fit, namun tetap menjalani piket dan meminta agar orang tuanya tidak diberi tahu. Komunikasi terhenti tak lama sebelum jenazah ditemukan. Lebih janggal lagi, pesan singkat dari istri almarhum yang juga seorang polwan di Polres Lombok Barat tercatat masuk sekitar pukul 11.41 WITA padahal jasad Esco sudah dilaporkan ditemukan sekitar pukul 11.30 WITA.

Hingga kini, penyelidikan gabungan Polres Lombok Barat, Polda NTB, dan Bareskrim Polri masih berjalan. Namun keluarga mengaku kecewa dengan lambannya perkembangan kasus. “Kami hanya ingin keadilan untuk anak kami, apapun kebenarannya,” ujar sang ayah dengan mata berkaca-kaca.

Kasus kematian Brigadir Esco kini bukan hanya soal hilangnya seorang anggota polisi muda, tetapi juga ujian bagi transparansi penegakan hukum. Publik menanti: apakah semua misteri di balik pesan terakhir, jejak darah, dan kunci ponsel yang terkunci akan terjawab?

Facebook Comments Box

Berita Terkait

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri
Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang
Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP
Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi
Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:04 WITA

PMII Mataram Menyala Lagi: Konfercab Lahirkan Kepemimpinan dan Arah Baru Gerakan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:46 WITA

Pintu Harapan Terbuka: 1.447 Mahasiswa Universitas Mataram Terima Beasiswa KIP Kuliah 2025 Langkah Nyata Menuju Akses Pendidikan Inklusif di NTB

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:58 WITA

Menjelang Pilrek Unram Memanas: Sanksi Etik Guru Besar Jadi Sorotan, Humas Buka Suara

Senin, 13 Oktober 2025 - 16:06 WITA

Kisruh Pilrek Unram: Sanksi Etik Sepihak, Intervensi Pemilihan, dan Pelantikan Tanpa Dasar Hukum

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:24 WITA

SMAN 1 Narmada Hidupkan Semangat Kreativitas Pelajar Lewat Kolaborasi dengan Good Day Schoolicious

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:19 WITA

Rapat Evaluasi SMAN 1 Narmada: Dari Refleksi Guru Hingga Penerapan Pembelajaran Bermakna

Jumat, 19 September 2025 - 23:53 WITA

Disorot Pungli, SMKN 3 Mataram Tunjukkan Transparansi: Dana Sumbangan Sukarela, Bukan Iuran Wajib

Minggu, 14 September 2025 - 08:07 WITA

Rapat Besar 21 SMK Mitra Sakana Perkasa Ikari Group: Menyatukan Visi Pendidikan dan Industri di NTB

Berita Terbaru