Halontb.com – Pembangunan energi hijau di kawasan timur Indonesia kembali menorehkan babak penting. PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), khususnya Srikandi dari Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 2, menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Manggarai untuk mengamankan tujuh aset vital proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok.
Pengamanan tersebut berupa penerbitan sertifikat tanah untuk dua area akses menuju wellpad J dan lima area akses wellpad G, seluruhnya bersertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dengan total luas 1.226 meter persegi. Sertifikasi ini menjadi penanda resmi bahwa lahan telah berada dalam penguasaan hukum PLN, yang artinya siap digunakan dalam proyek energi terbarukan nasional.
Kepala Kantor BPN Manggarai, Jermias Haning, menyambut capaian ini sebagai simbol keberhasilan kolaborasi antara institusi negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami tidak hanya melihat PLN sebagai mitra, tapi sebagai bagian dari komitmen bersama membangun negeri. Maka, kami akan terus kawal penyelesaian seluruh aset tanah PLN di wilayah ini,” ujarnya dengan tegas.
Capaian ini bukan saja berdampak secara administratif, tetapi juga menjadi cerminan kuatnya kepemimpinan perempuan dalam sektor infrastruktur. General Manager PLN UIP Nusra, Yasir, memberikan apresiasi khusus kepada tim Srikandi PLN yang konsisten menunjukkan kapasitasnya dalam hal strategis seperti pengamanan aset.
“Ketika kita bicara energi masa depan, kita bicara keberlanjutan. Dan ketika kita bicara keberlanjutan, maka pondasinya adalah kepastian hukum. Inilah yang dilakukan oleh Srikandi PLN hari ini mereka bekerja mengamankan setiap jengkal lahan, agar PLTP ini benar-benar bisa berdiri kokoh dan memberi manfaat bagi generasi mendatang,” kata Yasir.
Dengan semangat transisi energi yang semakin kuat, proyek PLTP Ulumbu Unit 5-6 bukan hanya soal membangun pembangkit. Ini adalah misi besar: menyatu dengan masyarakat, menjaga legalitas, serta memberdayakan perempuan untuk memimpin perubahan.