Halontb.com – Di tengah derasnya arus digitalisasi dan tantangan ketahanan pangan global, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara bersama Bank NTB Syariah mengambil langkah berani: membangun kemitraan jangka panjang berbasis keberpihakan pada ekonomi rakyat. Penandatanganan MoU dan PKS yang digelar pada Kamis, 10 April 2025, menjadi tonggak penting dalam mewujudkan inklusi keuangan syariah dan swasembada pangan di wilayah utara Pulau Lombok.
Kolaborasi ini tidak berdiri di atas konsep yang abstrak. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara bahkan telah mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk menanggung bunga pinjaman masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang mengakses pembiayaan melalui skema syariah Bank NTB Syariah. “Kami ingin agar akses terhadap permodalan tidak lagi menjadi momok. Dengan menanggung bunganya, kami bebaskan rakyat untuk fokus pada usaha dan produktivitas,” tegas Bupati Najmul Akhyar.
Sementara itu, Plt Direktur Utama Bank NTB Syariah, H. Nurul Hadi, menyebut kemitraan ini sebagai bentuk nyata kehadiran bank daerah dalam mendukung program-program strategis yang menyentuh lapisan masyarakat terbawah. “Bank NTB Syariah bukan hanya tentang profit, tapi tentang tanggung jawab sosial. Kami ingin tumbuh bersama masyarakat, bukan di atasnya,” ungkapnya dalam pidato sambutannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih jauh, kerja sama ini dirangkaikan dengan penyerahan langsung bantuan alat dan mesin pertanian kepada kelompok tani. Program tersebut menjadi bagian dari strategi menyeluruh untuk menyukseskan misi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun swasembada pangan berbasis potensi lokal. Bantuan yang diserahkan antara lain berupa handtraktor, mesin pakan ternak, alat perajang, hingga subsidi bunga dan alat pertanian lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan KLU, Tresnahadi, menyebut bantuan ini bukan sekadar proyek rutin, melainkan program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan langsung petani. “Kita tahu petani kita hebat, tapi mereka perlu alat yang tepat. Dan bantuan ini kita desain sesuai hasil penjaringan kebutuhan di lapangan,” katanya.
Dalam ekosistem pembangunan yang terlalu sering berkutat pada data dan formalitas, langkah nyata seperti ini adalah kabar baik. Kolaborasi Bank NTB Syariah dan Pemda KLU menjadi bukti bahwa jika institusi keuangan dan pemerintahan bersatu dengan misi sosial yang jelas, maka kesejahteraan rakyat bukan lagi cita-cita kosong. Ini adalah investasi sosial yang hasilnya bisa dipanen dalam bentuk pangan yang cukup, rakyat yang makmur, dan ekonomi yang lebih mandiri.