Halontb.com – Satu per satu Badan Usaha Milik Negara mulai membuktikan diri sebagai sumber daya strategis bagi negara, bukan sekadar entitas komersial. Salah satu yang paling mencolok tahun ini adalah PT PLN (Persero), yang mencatat kontribusi luar biasa kepada negara senilai Rp65,59 triliun selama tahun buku 2024.
Angka fantastis itu terdiri dari dividen Rp3,35 triliun, pajak Rp62,17 triliun, dan PNBP Rp73,68 miliar. Laporan tersebut dipaparkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di Kementerian BUMN, dan menandai peningkatan kontribusi sebesar 17,98% dari tahun sebelumnya.
Kontribusi ini datang bukan dari ruang hampa. PLN telah melalui reformasi besar-besaran dalam empat tahun terakhir. Di bawah kepemimpinan Darmawan Prasodjo, perusahaan ini menjalankan transformasi digital, efisiensi jaringan, dan optimalisasi bisnis berbasis data. Langkah ini membuahkan hasil nyata: laba bersih Rp17,76 triliun dan pendapatan Rp545,38 triliun pencapaian tertinggi sepanjang sejarah PLN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Darmawan menegaskan bahwa kontribusi kepada negara bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi bagian dari visi PLN untuk mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan.
“Kami tidak hanya mengalirkan listrik, tapi juga mengalirkan harapan dan keberlanjutan fiskal negara. Setiap rupiah yang kami setor adalah bagian dari komitmen kepada Indonesia,” tegas Darmawan.
Lebih dari itu, PLN menjadi aktor penting dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan industri melalui pasokan listrik yang andal dan terjangkau. Pemerintah pun memberi dukungan penuh melalui regulasi dan kebijakan fiskal, menciptakan ekosistem yang sehat bagi pertumbuhan konsumsi listrik nasional.
Presiden Prabowo Subianto, bersama Kementerian BUMN, ESDM, dan Keuangan, disebut sebagai penggerak utama yang menjaga stabilitas industri kelistrikan di tengah ketidakpastian global.
“Kami diberi kepercayaan, dan kami ingin membalasnya dengan kerja nyata,” ujar Darmawan.
Dengan capaian ini, PLN kembali menegaskan perannya sebagai tulang punggung pembangunan, bukan hanya dalam hal penyediaan energi, tetapi juga sebagai penggerak fiskal negara. Ketika listrik mengalir ke rumah-rumah, rupiah pun mengalir ke kas negara dan itulah wajah BUMN sejati: hadir untuk rakyat, hadir untuk negara.






