Dari sisi DPK (Dana Pihak Ketiga) berupa tabungan, deposito dan giro, pada tahun 2021 lalu sebesar Rp 8,1 triliun, naik menjadi Rp 9,7 triliun tahun 2022. Demikian juga dengan pembiayaan atau kredit yang dikucurkan terus mengalami kenaikan. tahun 2020 sebesar Rp 6,4 triliun, naik menjadi Rp 7,4 triliun tahun 2021 dan naik lagi menjadi Rp 8,7 triliun.
Lanjut Kukuh, kredit macet atau Non Performing Financing (NPF) dapat ditekan. Dari total kredit yang dikucurkan bank, kredit macetnya sangat tipis,1,05 persen. dari tahun sebelumnya sebesar 1,18 persen. Pertumbuhan positif bank ini, lanjut Kukuh, dipengaruhi oleh pengembangan jaringan dan layanan, serta penguatan kapasitas SDM Bank NTB Syariah.
Dari sisi layanan berbasis digital, saat ini jumlah mesin ATM bank sudah tersebar sebanyak 313 unit. Termasuk diantaranya adalah mesin ATM setor tunai. Sehingga semakin mudah dan dekat layanan mesin Bank NTB Syariah dengan masyarakat. Mobile banking pada tahun 2018 lalu hanya sebanyak 5.311 user, melonjak menjadi 60.996 user tahun 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian juga dengan SMS Banking yang belum dikerjakan tahun 2018 lalu, saat ini sudah mencapai 8.470 user. CMS corporate pada tahun 2018 lalu hanya 330 user, saat ini sudah menjadi 1.931 user. Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Lakupandai) pada tahun 2018 hanya 82 agen, sekarang sudah menjadi 1.918 agen. Pun dengan EDC android dari tahun 2018 hanya sebanyak 200 unit, kini sudah menjadi 525 unit.
Demikian juga dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code, tahun 2018 belum dikembangkan, pada tahun 2022 ini sudah tersedia sebanyak 4.917 merchant. Revitalisasi produk dana bank juga diperbanyak. Dari produk Tambora menjadi Tambora Reguler, Tambora Rencana, Tambora Bisnis, Tambora Taharah, Tambora Junior, Tambora Purnabakti dan Tambora Prestige.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya






