Halontb.com – Indonesia sedang menulis bab baru dalam sejarah pembangunan energi nasional. Melalui Program Listrik Desa (Lisdes), pemerintah menargetkan 1.285 desa akan terang pada tahun 2025. Misi besar ini menjadi simbol nyata dari semangat Energi untuk Negeri menghadirkan keadilan energi tanpa mengenal batas wilayah.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan, langkah ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk menuntaskan ketimpangan akses listrik di Indonesia pada 2029–2030. “Kita sedang menyalakan bukan hanya lampu, tapi masa depan bangsa,” ujarnya saat kunjungan kerja di Musi Banyuasin.
Pemerintah bersama PLN menyiapkan pembangunan jaringan listrik sepanjang hampir 8.000 kilometer dan puluhan ribu kVA gardu distribusi. Tak kurang dari 77 ribu keluarga akan tersambung listrik, membuka jalan menuju kemandirian ekonomi desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa listrik adalah katalis perubahan. “Dari listrik, tumbuh ekonomi baru. UMKM berkembang, pendidikan meningkat, dan masyarakat desa menjadi lebih mandiri,” ujarnya.
Di Musi Banyuasin, tujuh desa menjadi bagian dari program ini termasuk Desa Bandar Jaya. Kepala Desa Rosidin menyebut, ini adalah wujud nyata keberpihakan negara. “Kami pernah menunggu hampir satu dekade. Sekarang, anak-anak kami tak lagi belajar dalam gelap. Ini bukan hanya program, ini sejarah,” katanya bangga.
Sementara bagi warga seperti Rohiya, listrik adalah peradaban baru. Tak lagi khawatir soal bahan bakar genset, tak lagi gelap setiap kali hujan. “Kalau dulu gelap berarti tidur lebih cepat, sekarang mungkin kami bisa mulai usaha kecil,” ujarnya dengan senyum hangat.
Dari pelosok Sumatera hingga ujung Nusantara, PLN terus menyalakan kehidupan. Karena ketika listrik menyala, harapan pun ikut hidup.






