Halontb.com – Pembangunan infrastruktur tak melulu soal fisik. Di balik pengaspalan jalan menuju lokasi PLTP Mataloko di Kabupaten Ngada, tersimpan transformasi sosial yang pelan namun pasti mengubah wajah desa-desa di Nusa Tenggara Timur.
PT PLN (Persero), melalui proyek geothermal strategis nasional PLTP Mataloko berkapasitas 2×10 MW, membangun akses jalan sepanjang 8 kilometer dari lokasi proyek menuju Desa Ulubelu. Jalan yang dulunya hanya berupa jalur tanah kini telah berubah menjadi aspal hot mix yang halus dan bisa dilalui kendaraan. Bagi warga seperti Maria Goreti Kigo, ini adalah hal yang belum pernah mereka alami sepanjang hidup.
“Jalan tanah dulu sangat menyusahkan kami. Kalau panen, kami harus pikul sendiri hasilnya. Baru sekarang kami bisa naik motor dan mobil,” ujar Maria, warga Desa Wogo, yang setiap harinya harus melewati jalur ekstrem demi mengantar hasil pertaniannya ke pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jalan ini bukan sekadar penunjang konstruksi PLTP. Infrastruktur tersebut kini menjadi nadi baru ekonomi masyarakat. Petani lebih cepat menjangkau pasar, pedagang lebih mudah mengangkut barang, dan akses ke fasilitas pendidikan maupun ibadah semakin terbuka.
Lorensius Tena, tokoh masyarakat setempat, menyebut kehadiran PLN sebagai titik balik kehidupan kampung.
“Geothermal ini bukan cuma bikin listrik, tapi bikin hidup kami lebih mudah. Jalan ini bikin semua lancar: sekolah, gereja, pasar,” katanya.
General Manager PLN UIP Nusra, Yasir, menyatakan bahwa PLN tak hanya membangun proyek listrik, tapi juga memperhatikan dampak sosial dan ekonomi dari infrastruktur pendukungnya.
“Kami ingin keberadaan PLN memberi dampak berkelanjutan. Jalan ini dibangun untuk proyek, tapi manfaatnya kami pastikan juga bisa dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitarnya,” kata Yasir.
Bagi warga Ngada, jalan yang kini terbentang bukan hanya penghubung antara titik A dan B. Jalan itu adalah penghubung antara masa lalu yang sulit dengan masa depan yang penuh harapan sebuah simbol nyata bahwa energi untuk negeri tak hanya berarti terang, tetapi juga kehidupan yang lebih layak dan bermartabat.