Halontb.com – Dalam sebuah perayaan yang menyatukan budaya, ekonomi, dan identitas daerah, kehadiran energi tak hanya dalam bentuk tarian dan suara, tapi juga dalam bentuk aliran listrik yang menopang semuanya. Itulah peran penting yang dimainkan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam Festival Pesona Dana Mbojo 2025.
Festival yang digelar pada 10–12 Juli 2025 di Halaman Kantor Bupati Bima menjadi magnet ribuan warga dari berbagai penjuru. Mengusung tema “Dana Mbojo Menyapa – Dari Bima untuk Indonesia,” perayaan ini tak sekadar menjadi pertunjukan budaya, tapi juga ajang pemberdayaan ekonomi melalui pameran UMKM dan kegiatan interaktif lainnya.
PLN hadir dengan misi khusus: memastikan bahwa perayaan rakyat ini berlangsung dengan dukungan kelistrikan yang andal dan tanpa gangguan. Melalui PLN UP3 Bima dan ULP Woha, PLN menyiagakan sumber daya dan infrastruktur yang mumpuni—mulai dari Unit Gardu Bergerak (UGB) 250 kVA hingga genset 100 kVA sebagai back-up. Tapi lebih dari sekadar kesiapan alat, PLN juga menurunkan tim teknis yang berjaga penuh selama tiga hari penuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kehadiran listrik yang stabil di festival ini mencerminkan filosofi kami bahwa energi bukan hanya untuk industri dan rumah, tapi juga untuk ruang sosial dan budaya masyarakat,” kata General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti.
Ia menambahkan bahwa perayaan seperti Festival Dana Mbojo menunjukkan betapa pentingnya listrik sebagai sarana pemersatu. “Kami ingin listrik jadi medium yang menyambungkan harapan, memperkuat ekonomi rakyat, dan menjaga nyala budaya lokal,” ujar Heny.
PLN tidak hanya bekerja di balik layar. Di tengah keramaian festival, PLN membuka booth khusus untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan listrik yang aman, pengenalan layanan PLN Mobile, hingga kampanye energi bersih. Respons masyarakat pun positif, terutama generasi muda yang mulai melek terhadap teknologi kelistrikan.
Di lapangan, koordinasi teknis PLN UP3 Bima menjadi kunci keberhasilan. “Kami pastikan semua titik kritis, dari panggung utama hingga stan UMKM, diawasi dan terjaga. Tak ada ruang untuk error,” jelas Manager PLN UP3 Bima, Syaiful Hannan.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa sebuah festival rakyat bisa berjalan lancar jika didukung oleh infrastruktur yang kuat dan komitmen pelayanan publik yang tinggi. PLN sekali lagi membuktikan bahwa listrik bukan sekadar kebutuhan teknis, tetapi juga bagian dari peradaban dan perayaan kebersamaan.
Melalui Festival Dana Mbojo, PLN menyalakan bukan hanya lampu-lampu dan panggung, tetapi juga harapan baru masyarakat Bima menuju masa depan yang lebih terang, lebih mandiri, dan lebih berdaya.






