Halontb.com – Tak banyak yang menyangka, bahwa di balik sunyi Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, sedang ditulis sebuah babak baru dalam sejarah energi Indonesia. PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) tengah membangun PLTP Ulumbu Unit 5-6, proyek panas bumi strategis yang diproyeksikan menjadi sumber energi hijau andalan kawasan timur.
Dengan kapasitas 40 MW, proyek ini tak hanya menjanjikan pasokan listrik yang stabil dan ramah lingkungan, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan wilayah yang selama ini jauh dari gemerlap pembangunan. Dari luas WKP Ulumbu yang mencapai 18.280 hektare, lahan seluas 10,3 hektare telah dibebaskan secara bertahap, dengan fokus pada pembangunan titik pengeboran (wellpad) D hingga J.
Proses pembebasan lahan dilakukan secara hati-hati dan berlandaskan regulasi Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 19 Tahun 2021. Yang menarik, sebagian besar lahan yang dipakai ternyata bukan area pertanian produktif. “Kami menghindari penggunaan lahan yang menjadi sumber ekonomi utama masyarakat,” terang Osta Melanno, Manager UPP Nusra 2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah itu bukan semata strategi teknis, tapi bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal dan rasa keadilan sosial. Karena itulah, sejak awal, PLN melibatkan Kantor Pertanahan Manggarai untuk memastikan proses berjalan transparan dan adil.
Di sisi lain, PLN juga merajut kedekatan dengan masyarakat lewat berbagai inisiatif sosial: dari membangun jaringan pipa air bersih hingga mendirikan sarana MCK dan tandon air. Di daerah dengan tantangan sanitasi dan air bersih, infrastruktur ini menjadi berkah yang nyata.
“Ini bukan sekadar proyek pembangkit. Kami ingin masyarakat Poco Leok merasakan langsung manfaat dari transisi energi ini,” tegas Yasir, General Manager UIP Nusra. “Kami ingin hadir sebagai mitra pembangunan, bukan sekadar pelaksana proyek.”
PLTP Ulumbu bisa menjadi jawaban atas tantangan ketahanan energi di Nusa Tenggara. Tapi lebih dari itu, proyek ini adalah narasi tentang bagaimana listrik bisa hadir tidak hanya dari kabel dan mesin, tetapi juga dari kepercayaan, kolaborasi, dan harapan masyarakat yang ingin maju bersama.