Halontb.com – Tak hanya menyambung aliran listrik hingga ke pelosok desa, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) juga menyambung harapan dan kepedulian lewat pembagian hewan kurban di momen Idul Adha 1446 Hijriah. Tahun ini, semangat berbagi itu diwujudkan melalui penyaluran 18 ekor sapi dan 6 ekor kambing, hasil sinergi antara PLN UIW NTB dan Yayasan Baitul Maal PLN.
Penyembelihan dilakukan terpusat di PLTD Taman, Kota Mataram, dan dagingnya dibagikan secara luas kepada masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di sekitar unit pelayanan PLN serta kalangan kurang mampu di berbagai wilayah NTB.
Bagi PLN, kegiatan ini bukan hanya soal kurban melainkan soal keberlanjutan nilai. Tema yang diangkat, “Energi Keikhlasan Pancarkan Cahaya Pengorbanan untuk Kuatkan Persaudaraan,” mencerminkan misi PLN sebagai perusahaan yang tak hanya berorientasi pada layanan teknis, tetapi juga pada relasi sosial dan spiritual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sri Heny Purwanti, General Manager PLN UIW NTB, mengatakan bahwa PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai bagian dari denyut sosial yang turut merawat nilai-nilai kemanusiaan.
“Kita mungkin tak dikenal satu per satu oleh pelanggan, tapi kita hadir dalam setiap lampu yang menyala, dalam kenyamanan yang mereka rasakan. Kurban ini adalah cara kita menyapa mereka dari balik gardu dan jaringan,” jelas Heny.
Ia menegaskan bahwa makna pengorbanan dalam Idul Adha sejalan dengan etos kerja insan PLN yang sering kali berada di lapangan dalam kondisi ekstrem.
“Kami belajar dari Idul Adha bahwa memberi tanpa pamrih adalah puncak pengabdian. Tak harus disorot, tapi harus sampai dan memberi manfaat,” tambahnya.
Panitia kurban yang terdiri dari karyawan PLN lintas unit memastikan proses penyembelihan sesuai dengan syariat, serta mengedepankan aspek kebersihan, ketertiban, dan transparansi dalam pendistribusian.
Lebih dari sekadar kegiatan sosial, PLN UIW NTB ingin momentum ini menjadi pengingat bahwa empati dan pengorbanan bisa menjadi sumber energi terkuat. Bukan dari mesin, melainkan dari hati.






